Konon di sebuah sekolah pelatihan binatang pemula, seekor anjing kecil bangga dipuji setelah mampu meloncat tinggi menangkap tulang yang dilemparkan pelatihnya. Namun, ketika dia melihat burung dapat melayang lebih tinggi dari sebuah tebing, sang anjing merasa marah dan iri. Oleh karena tidak mau kalah, sang anjing pun nekat melakukan apa yang burung itu lakukan. Sayang, is lupa akan kodratnya bahwa selamanya anjing tidak dapat terbang.
Banyak orang yang menghabiskan waktu mereka untuk memperkuat kelemahan-kelemahan dalam diri mereka. Hal ini tidaklah efektif. Bukankah sebaiknya Anda mempergunakan waktu Anda sebaik-baiknya untuk memperkuat kekuatan Anda? Ketika kita di sekolah, jika pelajaran matematika kita bagus dan bahasa Inggris kita kurang, orangtua kita cenderung "memaksa" kita untuk lebih meluangkan waktu untuk pelajaran bahasa Inggris. Hal ini tidaklah salah, namun dalam kehidupan kita setelah sekolah, kita akan lebih efektif jika meluangkan waktu dengan memperkuat kekuatan kita.
John Maxwell, seorang pakar pengembangan diri, dengan sederhana memaparkan bahwa jika dalam skala 1-10, 1 artinya Anda lemah di bidang itu dan 10 artinya Anda sempurna dan brilian di bidang Anda. Jika Anda meraih 2 di bidang terlemah Anda, dan Anda berusaha sekuat tenaga memperbaikinya sehingga mendapat nilai 4, hal ini tetap di bawah angka rata-rata. Tidak ada perusahaan atau orang yang rela membayar untuk mereka yang rata-rata. Contoh, tidak ada orang yang rela antre untuk dapat makan di restoran yang biasa-biasa saja, tidak ada orang mau antre untuk penyanyi yang biasa-biasa saja. Namun, jika nilai kekuatan Anda saat ini adalah 7 dan Anda bekerja keras menaikkannya sehingga dapat meraih 9, akan banyak perusahaan dan orang yang berbondong-bondong mencari Anda. Orang tidak akan menjadi sukses jika hanya meniru orang lain untuk mengejar sesuatu yang bukan potensi terbaiknya dan malah melupakan apa yang ada pada dirinya. Tuhan tidak mungkin menciptakan seorang manusia tanpa maksud dan potensi. Sang Pencipta memberikan kepada setiap manusia ciptaan-Nya sebuah hadiah yang dibungkus rapi.
Namun sayangnya, banyak orang yang tidak membuka hadiah yang diberikan-Nya, malahan mereka mencari hadiah "lain" di luar sana. Kesuksesan hakiki adalah menemukan potensi terbaik dalam diri kita dan mampu memaksimal-optimalkan potensi din dalam menghadapi tantangan apa pun sehingga timbul kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.
Michael Jordan cukup menjadi pebasket top untuk dibilang sukses, tanpa harus menjadi presiden. Einstein pun cukup menjadi ilmuwan untuk dibilang sukses, tanpa harus menjadi pebasket. Saya tidak pernah melupakan nasihat dari pemilik perusahaan tempat saya bekerja, ia selalu mengingatkan, "Jika Anda yang terbaik, banyak orang akan datang mencari Anda, jika saat ini tidak banyak yang mencari Anda berarti Anda belum menjadi yang terbaik. Ingatlah, untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam pekerjaan Anda."
By: Harold Whitman
Jangan tanyakan pada diri Anda apa yang dibutuhkan dunia; bertanyalah apa yang membuat Anda "hidup" kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias.
By: Harold Whitman