Niccolo Paganini adalah salah seorang pemain biola terbesar yang dalam sebuah konser di gedung opera dengan tiket terjual habis. Ketika acara yang dinanti-nantikan tiba, Paganini disambut dengan tepuk tangan yang meriah saat akan memulai pertunjukannya. Namun, betapa kagetnya Paganini ketika akan mulai memainkan biolanya, ia mendapati bahwa biola yang akan dimainkannya bukanlah biola yang biasa ia pakai. Paganini memang sempat panik, namun ia berusaha untuk tetap profesional melanjutkan permainannya sampai selesai. Pertunjukan hari itu adalah pertunjukan terhebat yang disajikan oleh Paganini. Seorang wartawan bertanya kepadanya, "Apa yang terjadi? Mengapa pertunjukan hari ini begitu spesial?" Paganini pun menceritakan, "Sebelum pertunjukan hari ini, saya selalu merasa bahwa kemahiran saya bermain biola sangatlah bergantung pada biola yang saya pakai. Saya selalu berpikir bahwa dari biola itulah keluar musik yang indah; namun hari ini saya belajar, bahwa sebenarnya musik yang indah itu keluar dari diri saya".
Pada sebuah acara motivasi di sebuah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, pemimpin dari perusahaan tersebut dengan bangga mengumumkan bahwa per bulan Agustus perusahaan telah berhasil mencapai target yang sebenarnya diperuntukkan untuk target satu tahun. Seluruh peserta agen asuransi bertepuk tangan dengan meriah. Kemudian, dengan semangat pemimpin itu mengatakan bahwa target perusahaan ini tercapai semata-mata karena keberhasilan para agen mencapai target mereka. Beberapa agen terlihat bingung seakan-akan mereka tidak merasa mempunyai andil yang besar akan kinerja perusahaan. Sang pemimpin kemudian mengingatkan bahwa perusahaan walaupun seberapa hebatnya bergantung pada kontribusi para agen. Brand perusahaan memang kuat, namun itu semua tak akan berarti tanpa usaha keras dari para agen. Sering kali kita selalu merasa bahwa hasil yang kita raih diakibatkan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Tentu, brand perusahaan kita yang bagus serta manajemen yang profesional dapat membantu kita untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi. Namun, yang mempunyai peran atau andil terbesar adalah diri kita sendiri. Sama seperti Paganini, kita harus mampu mengatakan bahwa kesuksesan kita bergantung pada diri kita sendiri. Untuk dapat memiliki kebanggaan terhadap diri Anda, Anda perlu menyukai dan menerima diri Anda. Untuk dapat menerima diri Anda, Anda perlu menjadi diri Anda yang sebenarnya, bukannya menjadi apa yang orang lain pikirkan mengenai Anda.
Ingatlah bahwa sering kali bukan gunung-gunung tinggilah yang menghalangi pencapaian sukses seseorang namun sering kali kegagalan diakibatkan oleh batu-batu kerikil yang ada di dalam sepatunya. Cus d'amato pelatih tinju Muhammad Ali pernah berkata, "Kegagalan ataupun kesuksesan seseorang merupakan tanggung jawabnya sematamata.
Hanya Anda sendiri yang bisa menjadi diri Anda. Tidak seorang pun mampu menggaritikan posisi Anda