a

Sunday, April 21, 2013

Anda Adalah Koki dalam Hidup Anda

Seorang wanita muda mendatangi ibunya yang bijak dan mengeluh mengenai masalah-masalah berat yang dihadapinya. Sang ibu menyimak cerita yang menyedihkan itu dengan tenang. Setelah selesai, sang ibu tanpa sepatah kata pun mengajak anaknya menuju ke dapur. Kemudian ia menyiapkan tiga kuali kecil yang diisi dengan air untuk dipanaskan. Setelah airnya mendidih, ia kemudian memasukkan wortel ke dalam kuali pertama, telur di kuali kedua, dan serbuk kopi dikuali ketiga. Setelah semuanya matang, ia kemudian menaruh ketiga benda tersebut ke tempat yang berbeda. Sang ibu berkata, "Ketiga benda yang baru saja saya masukkan ke dalam kuali dapat mengajar kita mengenai arti dari kehidupan yang ingin kamu pilih, apakah kamu ingin menghadapi kenyataan dunia ini dengan mengeraskan hati dan akhirnya hal itu membuat dirimu lemah? Ataukah kamu ingin menghadapi hidup ini dengan lemah seperti telur namun menolak kenyataan hidup ini dan menjadi keras hati dan tidak dapat berubah? Atau kamu dapat mengubah kekelaman hidup ini dengan cara pandang yang positif dan mampu mengubahnya sebagai suatu kemenangan? Semua bergantung pada dirimu sendiri, karena kamulah sang koki bagi hidupmu. Apa yang ingin engkau sajikan bagi dirimu hari ini?

Saya ingin Anda menengok ke belakang menelusuri kembali hidup Anda. Apa yang Anda lihat? Saya yakin Anda akan menemukan beberapa hal yang sering kali tidak dapat dijelaskan kejadiannya pada saat hal itu terjadi. Penulis terkenal Inggris, Somerset Maugham pernah menceritakan seorang pembantu rendahan yang bekerja di gereja St. Peter di London. Sungguh malang nasibnya, ketika ia diketahui tidak mampu menulis dan membaca ia pun diberhentikan. Tanpa pekerjaan, ia menginvestasikan semua uangnya untuk mendirikan sebuah kios rokok. Mujur nasibnya, usahanya terus berkembang hingga pada suatu hari ia memiliki beberapa kios yang bernilai lebih dari ratusan ribu dolar. Pada suatu hari, seorang petugas bank muda bertanya kepada orang ini mengenai kesuksesan yang diraihnya. Petugas bank itu berkata, Anda mampu menjadi orang sukses walaupun Anda buta huruf apalagi kalau Anda mampu menulis dan membaca, kira-kira apa yang mampu Anda capai? Sambil tersenyum orang itu berkata, Vika soya mampu menulis dan membaca, maka soya akan menjadi pembantu rendahan di gereja St. Peter.

Saya pribadi juga memiliki beberapa kejadian yang pada saat terjadi tidak dapat saya jelaskan dan sering kali saya pikir sebagai kegagalan hidup yang final. Setelah menamatkan pendidikan saya dari sebuah universitas bergengsi di Amerika Serikat, saya kembali ke Indonesia dengan harapan yang sangat besar. Timing saya kembali begitu jelek karena enam bulan kemudian krisis ekonomi menghantam negara kita. Saya sempat bekerja dua tahun dalam bidang yang sejalan dengan apa yang saya pelajari di bangku sekolah namun saya tidak melihat ada kemajuan yang berarti. 

Bingung, pemilik perusahaan meminta saya untuk mencoba divisi pemasaran, yang sejujurnya saya tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang ini. Kemudian, saya menawarkan diri untuk mengepalai divisi training yang sekali lagi bukan bidang yang saya kuasai. Melihat perjalanan ini, saya patut kecewa karena saya tidak bekerja pada bidang yang paling saya kuasai. Namun, hal yang membuat saya tersenyum sekarang adalah saya mengerjakan pekerjaan yang paling saya senangi. Proses yang tampak tidak jelas dan tidak mengenakkan itu membawa saya menuju hal yang terbaik bagi saya. Hal yang terpenting adalah bersiaplah untuk melihat keadaan apa pun dalam perspektif yang positif, karena respons Andalah yang akan mem-bawa Anda mencapai hal yang terbaik dalam hidup ini. Penjelasan akan datang pada waktunya, daripada menunggu gunakanlah kesempatan yang ada dan ubahlah kegagalan sementara menjadi kesuksesan yang terbaik.

Janganlah takut bahwa hidup Anda akan segera berakhir; takutlah jikalau Anda tidak pernah hidup

By: Grace Hansen
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...