Investasi nonfinansial? Apa pula maksudnya. Ya, sebagian besar dari kita pasti memahami bahwa yang namanya investasi berhubungan dengan uang. Apakah itu menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka, bermain saham, obligasi, reksadana, membeli tanah, rumah, dan lain sebagainya. Semuanya berdasar pada uang sebagai dana yang diinvestasikan. Lalu, bagaimana pula investasi nonfinansial?
Investasi nonfinansial, tentu bisa ditafsirkan secara sangat luas, termasuk bagi sebagian kalangan adalah berinvestasi untuk akhirat, alias herinvestasi untuk kehidupan setelah tidak lagi di dunia. Selain itu, ada juga yang menafsirkan investasi nonfinansial termasuk investasi di bidang pendidikan, apakah untuk diri sendiri ataupun untuk anak-anak maupun sanak keluarga. Artinya, uang yang dikeluarkan saat ini, tidak hangus melainkan sebagai investasi yang hasilnya akan dinikmati kelak. Namun, tulisan ini tentu bukan membahas investasi akhirat ataupun investasi pendidikan, melainkan investasi dalam bentuk nonfinansial lain, yang bisa memberi faedah kepada keberhasilan finansial. Apa maksudnya?
Coba cermati, selama Anda melakukan investasi, apakah selalu menuai keuntungan? Kalaupun memang memperoleh imbal basil, apakah hasilnya memadai? Atau di sisi lain, apakah investasi Anda selama ini kerap merugi? Jika ya, apa penyebabnya? Salah satu penyebabnya adalah, karena investasi finansial yang Anda lakukan tidak dibarengi dengan investasi nonfinansial yang memiliki korelasi dengan investasi finansial itu sendiri.
Pertama, investasi dalam bentuk waktu. Ini sebenarnya bukan hal baru. Setiap kita pasti menggunakan waktu untuk berbagai hal. Namun, coba hitung, berapa banyak waktu yang sudah kita alokasikan untuk mencermati, mengelola, memonitor bahwa investasi finansial yang telah kita lakukan akan membuahkan basil. Contoh paling sederhana. Sebut saja, Anda membeli sebidang tanah di sebuah lokasi, dengan berbagai alasan. Setelah Anda beli, pernahkah Anda luangkan waktu untuk mengecek keberadaan tanah tersebut dan berbagai hal yang berubah di sekitar tanah dimaksud. Pernahkah Anda mencari tahu secara periodik, berapa perkembangan harga tanah di sekitar lokasi tanah yang sudah Anda miliki? jangan-jangan, karena tidak dihiraukan cukup lama, tanah yang Anda beli sekian tahun silam, tahu-tahu sudah diduduki oleh pemukim liar.
Benar, bahwa tanah tersebut adalah kepunyaan Anda. Namun, untuk mengeluarkan pemukim liar dari tanah milik Anda tentu diperlukan biaya dan mungkin menimbulkan masalah-masalah lain. Atau, tiba-tiba, tanah Anda tersebut termasuk yang akan dibebaskan, karena akan ada pembangunan jalan umum dan lain sebagainya. Tentu, jika hal ini Anda ketahui belakangan, maka bisa jadi, tanah tersebut akan menjadi sangat murah, ketika Anda mendapatkan ganti rugi. Dengan kata lain, investasi Anda dalam bentuk tanah, akan merugi, karena Anda tidak meluangkan waktu untuk melihat pelbagai perkembangan yang terjadi di sekitar lokasi tanah tersebut.
Kedua, investasi tenaga. Tidak jauh beda dengan masalah waktu. Selama ini, ketika Anda melakukan suatu investasi, berapa besar tenaga dan perhatian Anda curahkan secara detail terhadap investasi tersebut, baik ketika akan dimulai maupun sesudah berjalan? Sebagian dari Anda mungkin memberi perhatian dan tenaga yang besar, ketika investasi hendak dilakukan. Namun, ketika investasi sudah berjalan, apakah tenaga yang Anda kontribusikan sama besarnya? Belum tentu. Lihat misalnya, ketika Anda memutuskan membeli saham di pasar modal. Mungkin di awalnya, Anda mencari tahu informasi dari segala penjuru bumi, mengenai saham dimaksud. Baik yang berapa informasi fundamental, maupun sekadar rumor. Dan kebetulan, ketika saham sudah dibeli, sangat mungkin, perhatian Anda hanya pada rumor yang berseliweran di pasar modal, tanpa mau melihat kondisi fundamental saham dimaksud. Padahal, kondisi fundamental saham akan berubah seiring dengan aktivitas dari emiten yang sahamnya Anda beli. Walhasil, karena Anda terlalu cuek, maka pergerakan harga saham dan keputusan untuk melepas, atau menambah porsi saham dimaksud tidak lagi akurat. Ujung-ujungnya, Anda akan kehilangan kesempatan untuk meraup gain dan atau malah mengalami capital loss. Sebabnya, hanya karena Anda enggan mencurahkan sedikit tenaga dan perhatian terhadap investasi (saham) yang telah Anda. lakukan.
Ketiga, investasi pikiran. Poin ini jelas memiliki kaitan dengan investasi waktu dan tenaga. Tetapi, secara lebih detail, investasi pikiran adalah memastikan bahwa semua investasi yang Anda lakukan benar-benar sudah dipikirkan secara rasional. Bukan karena emosional atau pengaruh pihak-pihak lain, termasuk pemasar produk investasi. Benar, bahwa melakukan investasi pikiran bukan pula soal mudah. Pengetahuan yang terbatas, kerap menjadi kendala untuk memahami apakah sebuah produk investasi memang cocok dan sesuai dengan tujuan investasi Anda. Namun, sangatlah berbahaya melakukan investasi tanpa memiliki pemahaman yang dalam terhadap investasi dimaksud. Untuk itu, tidak bisa tidak, Anda mesti mempelajari investasi yang akan Anda lakukan. Mempelajari di sini, bisa dengan mencari tahu dari buku-buku investasi ataupun bertanya pada yang ahli. Yang mesti diingat di sini, tempat bertanya bukanlah pada pemasar produk investasi, melainkan pada pihak lain yang tidak punya kepentingan dengan investasi itu sendiri. Konkretnya, jangan pernah memulai suatu investasi jika Anda masih memiliki keraguan dan apalagi belum memahami investasi dimaksud.
Keempat, investasi net working atau jejaring. Ini adalah investasi nonfinansial yang bukan saja akan membantu Anda dalam hal berinvestasi finansial, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan bahkan karier pribadi Anda. Apa maksudnya? Sederhana saja. Kepiawaian Anda membangun jejaring, apalagi yang memberikan added value bagi hidup Anda akan memberikan banyak sekali manfaat. Misalnya, Anda mengenal eksekutif di bidang pasar modal, perbankan, dan bidang-bidang lain. Dengan jejaring tersebut Anda akan mentlapatkan informasi yang primer dari mereka tentang perkembangan di sektor investasi dan lain sebagainya. Ini berbeda misalnya, jejaring Anda umumnya adalah kalangan awam. Tentu, manfaat yang Anda peroleh tidak terlalu besar. Oleh karena itu, melakukan investasi dalam bentuk jejaring merupakan salah satu kunci sukses untuk berinvestasi di bidang finansial.
Tentu saja, selain beberapa jenis investasi nonfinansial tersebut, masih dibutuhkan berbagai investasi nonfinansial lain yang bisa mendorong keberhasilan Anda dalam melakukan investasi. Namun, intinya adalah, keberhasilan ataupun kegagalan dalam investasi keuangan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari berbagai faktor nonfinansial. Oleh karma itu, sudah pada tempatnya Anda memberikan perhatian pada hal-hal tersebut sebelum melakukan investasi.