Lima pelari bersiap mengikuti sebuah perlombaan lari, semua pelari menginginkan kemenangan dan kesuksesan. Tidak seorang pun ingin gagal dan tidak seorang pun ingin menjadi nomor dua. Ketika
bunyi tembakan perlombaan dimulai, pelari pertama berlari selama dua menit kemudian ia berhenti; ketika ditanya, ia mengatakan ingin menang namun ia kehilangan motivasi untuk melanjutkan pertandingan. Pelari ke-dua lebih aneh lagi, ketika bunyi tembakan terdengar, ia tidak bergerak sedikit pun dari garis start; ketika ditanya, ia mengatakan ia merasakan risiko yang sangat besar jika ia mengambil tindakan untuk berlari namun tidak dapat keluar sebagai juara pertama. Jadi, ia belum dapat memutuskan apakah ia akan berlari atau menunggu. Pelari ketiga, karena datang terlambat, ia tidak mendengar aturan main dari perlombaan itu sehingga ia berlari ke arah yang berlawanan dan ia kehilangan arah (goals). Akibatnya, semua tindakan yang diambil tidak membawanya ke garis finish. Pelari keempat, sebentar terpaku di garis awal dan ketakutan melihat begitu banyak penonton yang menanti kemenangannya. Ia khawatir jika tidak menang ia akan ditertawakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, ia berlari kembali ke ruang ganti dan tidak ingin melanjutkan pertandingan. Pelari kelima ada¬lah pelari yang telah mempersiapkan dirinya jauh-jauh hari, semangatnya memuncak, pikirannya hanya berfokus pada kemenangan, ia yakin akan menang, ia mengetahui dengan jelas arah yang harus dituju, ia memiliki semangat pantang menyerah dan berlari dengan kencang menuju garis finish. Ketika ia mendengar bunyi tembakan, ia berlari secepat kilat dan menyambar medali emas dalam kejuaraan itu.
Apa arti dari cerita ini? Bahwa semua orang menginginkan sukses na¬mun berapa dari mereka yang benar-benar mempersiapkan diri dan rela membayar harga dari kesuksesan itu? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga ingin meraih kesuksesan? Apakah Anda bersiap untuk membayar harganya? Pikirkanlah.
Saya mengetahui harga dari kesuksesan, yaitu dedikasi, kerja keras, dan keinginan yang tak ada hentinya untuk mewujudkan apa yang Anda impikan
By: Frank Lloyd Wright