Justru kalau mau kaya, mulailah berinvestasi. Dengan menyisihkan uang dan menabung Rp 100.000 per bulan bisa membuat Anda sangat kaya setelah 25 atau 30 tahun kemudian. Dengan syarat Anda tidak mengambilnya berkali-kali.
Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus kaya dahulu sebelum Anda menjadi investor. Pandangan ini agak kurang tepat, yang benar adalah Anda harus memiliki pekerjaan dahulu, yang memungkinkan Anda memiliki penghasilan, tetapi tidak perlu kaya, baru Anda bisa menjadi investor. Jika Anda bukan seorang pekerja, Anda harus memiliki bisnis yang memasukkan uang ke kantong Anda.
Mindset-nya harus diubah, bahwa Anda tidak perlu kaya, untuk menjadi seorang investor. Anda bahkan bisa mulai menjadi investor dengan uang kecil, cukup Rp 100.000. Suatu kegilaan jika kita mengharapkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama. Kebiasaan orang menabung adalah untuk mengambilnya lagi. Menabung sekali, mengambilnya berkali-kali, akhirnya saldo tinggal sedikit. Atau sebaliknya, menabung berkali-kali, mengambil sekali seluruh hasil tabungannya, akhirnya saldo tinggal sedikit juga. Nah, kalau cara menabung seperti itu yang Anda lakukan, dan Anda mengharapkan uang Anda berkembang, tentu saja itu merupakan hal yang tidak mungkin.
Hal yang sama juga terjadi di dalam cara kita menyimpan uang sebagai salah satu perencanaan masa depan kita. Apakah menabung merupakan cara kita memupuk kekayaan? Ternyata menabung pun merupakan cara memupuk kekayaan, sepanjang dilakukan dengan benar.
Suze Orman, pakar finansial memberikan hitung-hitungan yang sangat masuk akal bagi mereka yang rutin menabung dan membiarkan uangnya berkembang seperti di bawah ini.
Jadi dengan cara yang diajarkan oleh Suze Orman tersebut, sepanjang Anda tidak gatal membelanjakan tabungan Anda, maka dalam jangka panjang Anda akan bisa memperoleh sejumlah uang dari hasil tabungan Anda dari sistem bunga berbunga yang terakumulasi. Dengan catatan, bunga yang ditawarkan bangk sebesar 10% seperti yang tercantum di dalam ilustrasi tersebut, sebab jika tidak uang Anda bukannya berkembang malahan hangus tergerus inflasi. Sebagai contohnya, investasi reksa dana bisa mendapatkan lebih dari 30% setahun.
Kekuatan menabung juga tampak ketika kita menyimpan semua uang recehan, pengembalian belanjaan kita setiap hari. Tidak peduli berapa pun besarnya uang recehan tersebut, jika kita menyimpannya secara rutin selama 40 tahun, maka di usia pensiun kita bisa berjalan-jalan keliling dunia. Itulah sebabnya mereka yang memiliki kulkas dengan cerdik mengajar anak-anaknya menabung. Uang hasil penjualan es batu sebesar Rp500 per plastik disimpan di dalam kotak recehan dan tidak diutak-atik selama sebulan, di akhir bulan seluruh isinya dipindahkan ke dalam rekening tabungan yang tidak diotak-atik juga. Cobalah, hasilnya akan luar biasa.
by Heru Susanto
Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus kaya dahulu sebelum Anda menjadi investor. Pandangan ini agak kurang tepat, yang benar adalah Anda harus memiliki pekerjaan dahulu, yang memungkinkan Anda memiliki penghasilan, tetapi tidak perlu kaya, baru Anda bisa menjadi investor. Jika Anda bukan seorang pekerja, Anda harus memiliki bisnis yang memasukkan uang ke kantong Anda.
Mindset-nya harus diubah, bahwa Anda tidak perlu kaya, untuk menjadi seorang investor. Anda bahkan bisa mulai menjadi investor dengan uang kecil, cukup Rp 100.000. Suatu kegilaan jika kita mengharapkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama. Kebiasaan orang menabung adalah untuk mengambilnya lagi. Menabung sekali, mengambilnya berkali-kali, akhirnya saldo tinggal sedikit. Atau sebaliknya, menabung berkali-kali, mengambil sekali seluruh hasil tabungannya, akhirnya saldo tinggal sedikit juga. Nah, kalau cara menabung seperti itu yang Anda lakukan, dan Anda mengharapkan uang Anda berkembang, tentu saja itu merupakan hal yang tidak mungkin.
Hal yang sama juga terjadi di dalam cara kita menyimpan uang sebagai salah satu perencanaan masa depan kita. Apakah menabung merupakan cara kita memupuk kekayaan? Ternyata menabung pun merupakan cara memupuk kekayaan, sepanjang dilakukan dengan benar.
Suze Orman, pakar finansial memberikan hitung-hitungan yang sangat masuk akal bagi mereka yang rutin menabung dan membiarkan uangnya berkembang seperti di bawah ini.
Usia Mulai Menabung | Besarnya Tabungan/Bulan | Bunga | Jumlah Tabungan pada Usia 65 Tahun |
45 tahun | Rp 100.000 | 10% | Rp 71.880.000 |
35 tahun | Rp 100.000 | 10% | Rp 206.440.000 |
25 tahun | Rp 100.000 | 10% | Rp 555.454.000 |
Jadi dengan cara yang diajarkan oleh Suze Orman tersebut, sepanjang Anda tidak gatal membelanjakan tabungan Anda, maka dalam jangka panjang Anda akan bisa memperoleh sejumlah uang dari hasil tabungan Anda dari sistem bunga berbunga yang terakumulasi. Dengan catatan, bunga yang ditawarkan bangk sebesar 10% seperti yang tercantum di dalam ilustrasi tersebut, sebab jika tidak uang Anda bukannya berkembang malahan hangus tergerus inflasi. Sebagai contohnya, investasi reksa dana bisa mendapatkan lebih dari 30% setahun.
Kekuatan menabung juga tampak ketika kita menyimpan semua uang recehan, pengembalian belanjaan kita setiap hari. Tidak peduli berapa pun besarnya uang recehan tersebut, jika kita menyimpannya secara rutin selama 40 tahun, maka di usia pensiun kita bisa berjalan-jalan keliling dunia. Itulah sebabnya mereka yang memiliki kulkas dengan cerdik mengajar anak-anaknya menabung. Uang hasil penjualan es batu sebesar Rp500 per plastik disimpan di dalam kotak recehan dan tidak diutak-atik selama sebulan, di akhir bulan seluruh isinya dipindahkan ke dalam rekening tabungan yang tidak diotak-atik juga. Cobalah, hasilnya akan luar biasa.
by Heru Susanto