a

Thursday, January 24, 2013

Menjadi Pengusaha Tidak Perlu Ijazah

Ketika menjelang ujian sekolah menengah, jarang sekali ada guru yang menyatakan kepada muridnya bahwa mereka tidak perlu berkecil hati bila tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Jarang ada guru yang bisa memberikan solusi bagaimana agar para siswa bisa berbesar hati untuk sukses sekalipun tanpa harus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Mengapa? Karena para guru menyadari, sekolah bukan didesain untuk membuat anak-anak didik mereka siap pakai, apalagi siap mandiri. Anak-anak yang berwirausaha selain belajar justru mendapat cemoohan. Anak-anak yang telah mengenal uang ketika sekolah, sering terperosok pada keasyikannya mencari uang. Untuk itu para guru pun tidak menganjurkan siswanya berwirausaha.

Para pengusaha sukses dan miliarder di dunia sebagian besar justru berasal dari orang-orang yang tidak lulus sekolah tinggi. Mereka drop out dari pendidikan dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Hanya ada sedikit miliarder yang memiliki gelar berderet di belakang namanya. Mereka ini umumnya berada di kampus dan di jajaran birokrasi.

Robert T. Kiyosaki bukan satu-satunya yang memberikan pelajaran "tidak perlu sekolah tinggi". Sebelumnya juga kita pernah mendengar nama Ivan Ilich. Bukunya Jangan Pergi Ke Sekolah cukup menjadi bahan kajian kontroversi di kalangan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Faktanya memang sangat banyak, pengusaha mampu sukses sekalipun mereka tidak lulus sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Logika-logikanya memang cukup bisa diterima. Mereka telah mencuri start untuk belajar mencari uang dibanding teman-temannya yang ketika mereka mencari uang, sang teman sibuk belajar. Logika lainnya, sambungan otak anak-anak yang sejak kecil sudah berjuang mencari uang jauh lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang duduk tekun mendengarkan pelajaran dari guru atau dosennya.

Terlalu banyak contoh pengusaha sukses yang tidak memiliki pendidikan. Miliarder kaya dari Jepang, Matsushita Konosuke, tidak lulus sekolah dasar karena masa kecilnya sangat miskin. Sichiro Honda karena dinilai bodoh oleh gurunya, dan terpaksa harus menamatkan sekolah dasarnya sampai 10 tahun. Aristotele Onasis, salah satu orang paling kaya di dunia, adalah murid paling nakal dan paling bodoh di sekolahnya. Akibatnya dia tidak lulus sekolah. Meski dinilai sebagai murid yang bodoh, Onasis memiliki kepintaran dalam berdagang sejak di bangku sekolah. Saat pelepasan siswa, teman-temannya menyarankan agar Onasis mengulang kelas kembali. Mendengar hal itu, Onasis marah. "Kalianlah yang bodoh. Kalian pikir saya perlu ijazah? Kalian akan tahu siapa saya kelak," begitu kata Onasis. Ia kemudian dapat membuktikan bahwa ternyata dalam soal mengumpulkan uang, ia jauh lebih hebat dari teman-temannya.

Salah satu kelebihan orang-orang yang tidak lulus atau drop out adalah suka mempelajari sesuatu yang bersifat informal. Sekalipun para orang kaya tersebut tidak pernah membaca buku Robert T. Kiyosaki, tapi mereka telah menggunakan uang, pikiran dan keahlian, dan waktu orang lain untuk membuat mereka menjadi kaya raya. Sekolah tidak mengajarkan cara mengelola bisnis Anda, tapi bagaimana Anda mengelola bisnis orang lain. "Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar daripada Anda, Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar dari mereka," begitu menurut R.H. Grand.
by Bambang Prakuso


 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...