"Orang yang tidak merpertaruhkan apa-apa, tidak melakukan apa-apa, tidak memiliki apa-apa, bukan siapa-siapa, dan menjadi bukan apa-apa. Ia mungkin menghindari penderitaan dan kesedihan, namun ia tidak dapat belajar, merasakan, berubah, tumbuh, mencintai, dan hidup." --Leo F. Buscaglia
Banyak orang memiliki rasa takut mengambil resiko karena mereka takut kehilangan sesuatu. Apa yang tidak mereka sadari adalah, tidak mengambil resiko juga dapat berarti sebuah kehilangan besar. Saat Anda mengambil sebuah resiko, setidaknya Anda memberi diri Anda kesempatan untuk mencapai sesuatu. Tidak mengambil resiko menjamin bahwa Anda sama sekali tidak akan mencapai apa pun.
Sebagai contoh, beberapa orang takut jika mereka menginvestasikan uang mereka di pasar saham atau properti, mereka dapat kehilangan modal yang mereka miliki. Hal yang tidak mereka sadari adalah dalam jangka waktu panjang, menyimpan uang mereka di bawah bantal menjamin kalau mereka akan kehilangan lebih banyak dibandingkan melakukan investasi itu.
Bagaimana bisa? Ini karena seiring waktu, inflasi akan mengurangi nilai uang itu. Di Singapura, tahun 1990 sebuah tiket bioskop harganya $3. Saat ini (tahun 2011), tiket yang sama harganya $10 (sekitar tiga kali lipat lebih mahal). Anda dapat bertaruh bahwa 20 tahun dari sekarang (2031), harganya akan $30+ per tiket. Ini berarti Anda menyimpan $100 di brankas, dua pertiga nilainya akan hilang dalam 20 tahun. $100 itu nilainya hanya akan sebesar $30!
Meski pasar saham dan properti dapat sangat sulit diperkirakan dan cukup berfluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang ia selalu meningkat. Sebagai contoh, $100 yang diinvestasikan pada saham indeks (misalnya Indeks S&P 500) pada tahun 1990 akan bernilai $327 hari ini (tahun 2011). Itu kenaikan sebesar 30% lebih. Jadi, jika Anda menginvestasikan $100 dalam pasar saham hari ini, kemungkinan besar dalam 20 tahun nilainya setidaknya akan sebesar $300 atau lebih. Itu jelas sebuah skenario yang jauh lebih baik daripada melihat uang Anda menciut.
Sering kali pilihan yang pasti terlihat lebih aman dalam jangka pendek. Namun, itu murni hanya persepsi. Pada kenyataannya, pilihan yang 'lebih beresiko' sebenarnya lebih aman dalam jangka waktu panjang. Mari kita lihat contoh lain.
Banyak orang memilih untuk menjadi karyawan dan menerima gaji tetap karena sepertinya itu jauh lebih aman daripada seorang wiraswastawan yang keuntungan (dan potensi kerugian)-nya tidak pasti. Pada kenyataannya, apakah menjadi seorang wiraswastawan sebuah pilihan yang lebih beresiko? Saya rasa tidak. Tidak dalam ekonomi global abad ke-21 yang berubah dengan sangat cepat ini.
Sebagai seorang karyawan, nasib profesional dan finansial Anda ada di tangan bos Anda. Sekeras apa pun Anda bekerja atau sesetia apa pun Anda, tidak ada jaminan kalau Anda akan mendapatkan kenaikan jabatan atau kenaikan gaji. Kenyataannya, saat Anda semakin tua, ada kemungkinan yang besar Anda akan di-PHK dan diganti oleh seorang yang lebih muda, yang bersedia melakukan pekerjaan Anda dengan separuh gaji.
Banyak para manajer senior di usia 40-an dan 50-an kehilangan pekerjaan mereka, setelah menghabiskan 20-30 tahun memberikan hidup mereka untuk perusahaan. Di usia paruh baya, pria dan wanita ini sering menemukan diri mereka kesulitan untuk berkompetisi di pasar kerja, dan menggantikan gaji yang tidak lagi mereka peroleh. Yang lebih buruk adalah, tabungan yang mereka kumpulkan dari gaji mereka tidak cukup untuk membiayai masa-masa pensiun mereka. Lebih buruk lagi adalah sebagian besar memiliki anak remaja yang harus dibiayai pendidikannya.
Meninggalkan kenyamanan pekerjaan dengan penghasilan tetap dan menjadi tenaga penjual/konsultan/profesional mandiri atau memulai bisnis terlihat terlalu beresiko dalam jangka waktu pendek, namun sebenarnya dalam jangka panjang hal itu lebih aman. Dalam jangka panjang, Anda akan memiliki karier Anda sendiri, klien-klien Anda sendiri, dan sumber penghasilan Anda sendiri. Tidak ada yang dapat mengambilnya dari Anda. Anda adalah orang yang berkuasa atas nasib finansial dan profesional Anda. Anda dapat yakin bahwa jika Anda bekerja keras dan cerdas, Anda akan memperoleh imbalan yang pantas Anda dapatkan. Seluruhnya berada dalam kendali Anda. Bukankah itu memberi Anda lebih banyak kepastian dan keamanan?
by Adam Khoo
Banyak orang memiliki rasa takut mengambil resiko karena mereka takut kehilangan sesuatu. Apa yang tidak mereka sadari adalah, tidak mengambil resiko juga dapat berarti sebuah kehilangan besar. Saat Anda mengambil sebuah resiko, setidaknya Anda memberi diri Anda kesempatan untuk mencapai sesuatu. Tidak mengambil resiko menjamin bahwa Anda sama sekali tidak akan mencapai apa pun.
Sebagai contoh, beberapa orang takut jika mereka menginvestasikan uang mereka di pasar saham atau properti, mereka dapat kehilangan modal yang mereka miliki. Hal yang tidak mereka sadari adalah dalam jangka waktu panjang, menyimpan uang mereka di bawah bantal menjamin kalau mereka akan kehilangan lebih banyak dibandingkan melakukan investasi itu.
Bagaimana bisa? Ini karena seiring waktu, inflasi akan mengurangi nilai uang itu. Di Singapura, tahun 1990 sebuah tiket bioskop harganya $3. Saat ini (tahun 2011), tiket yang sama harganya $10 (sekitar tiga kali lipat lebih mahal). Anda dapat bertaruh bahwa 20 tahun dari sekarang (2031), harganya akan $30+ per tiket. Ini berarti Anda menyimpan $100 di brankas, dua pertiga nilainya akan hilang dalam 20 tahun. $100 itu nilainya hanya akan sebesar $30!
Meski pasar saham dan properti dapat sangat sulit diperkirakan dan cukup berfluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang ia selalu meningkat. Sebagai contoh, $100 yang diinvestasikan pada saham indeks (misalnya Indeks S&P 500) pada tahun 1990 akan bernilai $327 hari ini (tahun 2011). Itu kenaikan sebesar 30% lebih. Jadi, jika Anda menginvestasikan $100 dalam pasar saham hari ini, kemungkinan besar dalam 20 tahun nilainya setidaknya akan sebesar $300 atau lebih. Itu jelas sebuah skenario yang jauh lebih baik daripada melihat uang Anda menciut.
Sering kali pilihan yang pasti terlihat lebih aman dalam jangka pendek. Namun, itu murni hanya persepsi. Pada kenyataannya, pilihan yang 'lebih beresiko' sebenarnya lebih aman dalam jangka waktu panjang. Mari kita lihat contoh lain.
Banyak orang memilih untuk menjadi karyawan dan menerima gaji tetap karena sepertinya itu jauh lebih aman daripada seorang wiraswastawan yang keuntungan (dan potensi kerugian)-nya tidak pasti. Pada kenyataannya, apakah menjadi seorang wiraswastawan sebuah pilihan yang lebih beresiko? Saya rasa tidak. Tidak dalam ekonomi global abad ke-21 yang berubah dengan sangat cepat ini.
Sebagai seorang karyawan, nasib profesional dan finansial Anda ada di tangan bos Anda. Sekeras apa pun Anda bekerja atau sesetia apa pun Anda, tidak ada jaminan kalau Anda akan mendapatkan kenaikan jabatan atau kenaikan gaji. Kenyataannya, saat Anda semakin tua, ada kemungkinan yang besar Anda akan di-PHK dan diganti oleh seorang yang lebih muda, yang bersedia melakukan pekerjaan Anda dengan separuh gaji.
Banyak para manajer senior di usia 40-an dan 50-an kehilangan pekerjaan mereka, setelah menghabiskan 20-30 tahun memberikan hidup mereka untuk perusahaan. Di usia paruh baya, pria dan wanita ini sering menemukan diri mereka kesulitan untuk berkompetisi di pasar kerja, dan menggantikan gaji yang tidak lagi mereka peroleh. Yang lebih buruk adalah, tabungan yang mereka kumpulkan dari gaji mereka tidak cukup untuk membiayai masa-masa pensiun mereka. Lebih buruk lagi adalah sebagian besar memiliki anak remaja yang harus dibiayai pendidikannya.
Meninggalkan kenyamanan pekerjaan dengan penghasilan tetap dan menjadi tenaga penjual/konsultan/profesional mandiri atau memulai bisnis terlihat terlalu beresiko dalam jangka waktu pendek, namun sebenarnya dalam jangka panjang hal itu lebih aman. Dalam jangka panjang, Anda akan memiliki karier Anda sendiri, klien-klien Anda sendiri, dan sumber penghasilan Anda sendiri. Tidak ada yang dapat mengambilnya dari Anda. Anda adalah orang yang berkuasa atas nasib finansial dan profesional Anda. Anda dapat yakin bahwa jika Anda bekerja keras dan cerdas, Anda akan memperoleh imbalan yang pantas Anda dapatkan. Seluruhnya berada dalam kendali Anda. Bukankah itu memberi Anda lebih banyak kepastian dan keamanan?
by Adam Khoo