Nilai standar yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan adalah: bisa dipercaya (jujur dan bisa dipegang komitmennya), bekerja sesuai uraian pekerjaannya, dan berperilaku menyenangkan. Nilai standar itu akan membuat karyawan dipertahankan. Tapi untuk membuat seorang karyawan menjadi sukses dan kaya, nilai standar itu tidak cukup. Seorang karyawan harus mempunyai nilai tambah dan faktor kali.
Contoh nilai tambah : bukan sekedar jujur, tapi menjadi orang yang paling bisa dipercaya (jujur dan bisa dipegang komitmennya); bukan sekedar mencapai target, tapi melampaui target paling besar; bukan sekedar mencapai audit baik, melainkan mencapai hasil audit terbaik. Nilai tambah yang lebih baik lagi adalah terbukti mampu mengubah perusahaan yang jelek menjadi terbaik.
Sudah pasti karyawan seperti ini mempunyai kemampuan untuk memimpin (leadership), kemampuan manajerial (managerial skill), pengetahuan umum, pengetahuan khusus, tekad untuk maju, cara berpikir logis sistematis, inovatif, kreatif, yang membuat karyawan ini mempunyai nilai tambah dibanding yang lain.
Ada tiga cara agar karyawan menjadi sukses dan kaya, yaitu :
Level 1 : Karyawan membuat nilai tambah.
Paling bisa dipercaya, paling berprestasi atau menghasilkan yang terbaik dan berperilaku paling menyenangkan, kepemimpinan paling menonjol, sehingga secepat mungkin menduduki Top Level Management (sudah dipastikan orang-orang yang berada di Top Level Management mempunyai penghasilan lebih dibanding orang di bawahnya). Kemudian penghasilan yang lebih besar ini diinvestasikan, ditambah setiap bulannya, dan digulung lagi hasilnya sampai akhirnya mempunyai pasive income yang bisa membiayai hidupnya.
Level 2 : Membuat nilai tambah dan mempunyai faktor kali di dalam perusahaan.
Dengan mempunyai saham di perusahaan yang tumbuh berkembang. Sebagai contoh seorang sopir di Wallmart diberi saham. Ketika pensiun, nilai sahamnya menjadi US$800.000. Sebuah bank swasta nasional di Indonesia ketika Go Public memberikan Stock Option kepada jajaran manajemennya. Semakin tinggi stock option yang diperoleh semakin besar (kembali lagi semakin tinggi level Anda semakin besar kemungkinan makmurnya, dan untuk masuk ke level tinggi Anda harus mempunyai nilai tambah, bisa dipercaya, berperilaku menyenangkan dan dikenal oleh orang yang tepat). Ketika harga saham Rp 1.500,- manajemen diberi option (hak membeli saham di kemudian hari dengan harga yang sudah ditentukan sekarang) dengan harga Rp 800,- yang boleh dicairkan setelah satu tahun. Setiap tahun selama tiga tahun manajemen tetap diberi jatah option, dan ketika itu saham naik menjadi Rp 3.000. Di sini karyawan mempunyai faktor kali. Orang-orang yang mengambil kesempatan itu menjadi kaya cepat, dalam arti mempunyai massive income (penghasilan besar seketika).
Level 3 : Menghasilkan nilai tambah dan mempunyai faktor kali di luar perusahaan
Pada level ini seorang karyawan bisa mempunyai usaha-usaha di luar kantornya, yang jalan dengan atau tanpa yang bersangkutan terlibat langsung.
Contoh 1 : Ada seorang President Director yang selama kariernya menabung dan membeli waralaba serta mendirikan usaha-usaha yang tidak memerlukan keterlibatan dirinya secara langsung, sampai akhirnya mempunyai jaringan minimart, jaringan Fuji Film, dan jaringan rumah kos. Orang ini kaya dalam arti mempunyai passive income yang cukup membiayai gaya hidupnya.
Contoh 2 : Ada seseorang yang hanya berpendidikan SMA merintis karier sebagai akuntan di sebuah jaringan BPR dan showroom sepeda motor dan mobil yang agresif membuka cabang. Setelah empat tahun bekerja, dan lolos sekian kali ujian kejujuran, anak muda ini menunjukkan semangat, disiplin dan nilai tambah yang luar biasa (membantu menghemat ratusan juta, menyelamatkan perusahaan dari pencurian), berperilaku menyenangkan dan dikenal oleh pemilik. Sedang pemimpinnya diambil dari pensiunan pemimpin sebuah bank swasta. Ketika perusahaan maju, pemimpin menerima 6% dari keuntungna, sedang wakil pemimpin menerima 4% dari keuntungan. Setelah menjadi wakil pemimpin selama dua tahun, dan ketika pemilik perusahaan mau membuka showroom, dia diberi saham 20%. Tugasnya adalah untuk mengontrol showroom tersebut. Dengan demikian dia mempunyai faktor kali di luar perusahaan walaupun masih satu pemilik.
by TDW