a

Friday, April 26, 2013

Puncak Dunia

Pada 13 Mei 1999, Ken Noguchi, pemuda keturunan Jepang-Mesir, dalam usianya yang masih belia, 25 tahun, berhasil menyentuh langit dunia di Chomolungma, yang lebih dikenal sebagai Mount Everest (8.848 meter), di Himalaya. Ta menjadi pendaki gunung termuda dari Jepang yang mampu menaklukkan Everest. Noguchi memulai pendakian gunung pertamanya ketika ia baru berusia 16 tahun. Beberapa gunung terkenal lainnya yang berhasil ditaklukkannya sebelum dua kali 
gagal mendaki Everest adalah gunung Elbrus, benua Eropa (5.642 m), gunung McKinley, benua Amerika (6.194 m), gunung Kilimanjaro, benua Afrika (5.895 m), gunung Kosciusko, benua Australia (2.228 m), dan gunung Vinson Massif, benua Antartika (4.897 m). Pada pertengahan tahun 2005, saya mendapat kehormatan mendengarkan pengalaman anak muda ini bersama 3.000 orang lainnya, di sebuah konferensi di Nagoya, Jepang. Noguchi menceritakan pengalamannya ketika berhasil menaklukkan Mount Everest. Sepenggal ceritanya membuat kenangan yang mendalam bagi saya. la menceritakan, ketika usahanya yang ketika kali mencapai puncak Everest, 200 meter sebelum summit (puncak), ia menapaki mayat demi mayat yang telah membeku menjadi es abadi. Noguchi berkata, "Orang-orang ini adalah para pahlawan yang berusaha tanpa kenal menyerah sampai maut menjemput mereka." Noguchi sambil meneteskan air mata meminta maaf karena terpaksa harus menapaki tubuh-tubuh yang membeku itu. Ia berpikir, mungkin saja ia dapat bernasib kurang mujur seperti mereka. Noguchi menceritakan bahwa kepahlawanan mereka yang tidak berhasil mencapai puncak patut dihargai dan dikenang layaknya seperti pemanjat gunung yang berhasil kembali dengan selamat.

Setelah ia turun gunung, sekelompok wartawan siap melakukan wawancara dengannya. Noguchi begitu bersemangat ingin menceritakan kisah pendakiannya menaklukkan Everest. Namun, alangkah kecewanya ia ketika yang ingin diketahui oleh wartawan hanyalah gunung apa berikutnya yang akan segera ia taklukkan. Noguchi begitu kecewa karena kebanyakan orang tidak ingin mendengarkan kesuksesan yang baru saja diraihnya dan malahan semua orang menunggu kesuksesan berikutnya yang akan dicapainya. Tepat, kita harus membuat tujuan hidup yang lebih menantang lagi setelah kita berhasil mencapai target kita. Hanya dengan memiliki mimpi-mimpi raksasa baru kita dapat memahami kekuatan yang terpendam di dalam diri kita penuh antusias bahwa hanya mereka yang mampu melihat yang "tak terlihatlah yang mampu melakukan hal-hal tak terbayangkan dan bahkan tak masuk akal.

Hanya mereka yang mampu melihat yang tak terlihat , mampu melakukan hal-hal yang tak terbayangkan
By: Thomas Carlyle
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...