a

Friday, April 26, 2013

King Carl

Banyak penelitian yang menemukan bahwa semakin banyak seseorang dapat mengingat kesuksesan yang pernah diraihnya, semakin tinggi rasa percaya dirinya untuk mengambil risiko yang baru demi mengejar kesuksesan yang lebih besar lagi. Carl Lewis merupakan segelintir dari banyak atlet yang mampu meraih sembilan medali emas dalam sejarah olimpiade. la bahkan mampu mengulangi keberhasilan atlet legendaris, Jesse Owens, pada Olimpiade 1984 di Los Angeles dengan memenangkan empat medali emas di perlombaan lari 100 meter, 200 meter, lompat jauh dan lari estafet 4x100 meter. Pada Olimpiade 1988 di Seoul, Carl kembali mampu meraih dua emas, yang pertama di cabang lari 100 meter setelah pelari Ben Johnson dari Kanada dicabut medali emasnya akibat terbukti pemakaian clopping. Ia pun berhasil meraih medali emas di nomor lompat jauh dan harus puas dengan perak di cabang lari 200 meter.

Berlanjut mengikuti oliampiadenya yang ketiga di Barcelona pada tahun 1992, Carl masih mampu meraih medali emas di cabang lompat jauh dengan mengalahkan rekan senegaranya yang lebih muda dan pada saat itu adalah pemegang rekor dunia, Mike Powell. Pada Olimpiade yang sama, ia juga meraih emas sekaligus memecahkan rekor dunia di cabang lari estafet. Pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Carl hampir saja dicoret dari tim Amerika Serikat karena prestasinya yang mulai menurun. 

Namun, dalam usianya yang mulai lanjut, ia masih mampu mempersembahkan medali emas terakhirnya bagi bangsanya. Ketika diwawancarai setelah berhasil meraih emas terakhimya di cabang lompat jauh, "King Carl" begitulah panggilannya dengan rendah hati menceritakan bahwa lima peserta lainnya sebenarnya mempunyai kesempatan yang lebih balk untuk meraih medali emas. Carl sendiri yakin bahwa kelima pesaingnya mampu melewati lompatan terjauhnya itu. Namun, ketika ditanya mengapa ia yang berhasil memenangkan pertandingan itu, Carl menjawab selain mempraktikkan positive self-talk terhadap dirinya, kemenangan itu ia raih karena delapan medali emas yang pernah diperoleh sebelumnya mendukung sekaligus memberikan keyakinan yang kuat bagi dirinya untuk menang.

Carl Lewis didukung dengan bukti-bukti sukses yang terekam kuat di dalam pikirannya. Rasa percaya dirinya melambung jauh melampaui pesaing-pesaing lainnya. Rasa takut kalah dan stres akan mereda ketika seseorang di-back-up dengan rasa percaya diri dan bukti kesuksesan yang kuat. Jika Carl Lewis mampu meraih medali emas terakhimya dengan berfokus pada pikiran kesuksesan yang pemah diraihnya, Anda pun dapat meraih kekuatan dari kesuksesan Anda pada masa lalu. Raihlah sukses Anda sekarang juga dengan berfokus pada kemenangan-kemenangan masa lalu. Gunakanlah "perasaan" yang Anda rasakan ketika Anda berhasil dan ulangilah untuk mendorong Anda menggapai prestasi terbaik. Ingatlah, mereka para juara sejati "inenyimpan" pengalaman terbaik mereka di pikiran bawah sadar mereka, dan ketika mereka membutuhkan semangat dan dorongan, mereka dengan gampang mengakses perasaan dan semangat itu dan mampu mengulanginya lagi.

Keinginan untuk menang bukanlah hal yang penting. Semua orang memiliki keinginan untuk menang. Hal yang penting adalah keinginan untuk bersiap menjadi pemenang
By: Bobby Knight


 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...