a

Monday, March 25, 2013

Perencanaan vs Realisasi Investasi


Semester pertama 2011 telah kita lalui. Lazimnya, ada evaluasi terhadap pencapaian tengah tahun. Perusahaan, apalagi yang public company, akan berupaya keras agar kinerja tengah tahunnya sejalan dengan business plan mereka, bahkan kalau bisa melebihinya. Jadi, katakanlah, target laba untuk tahun 2011 sebesar Rp100 miliar, maka di akhir Juni paling tidak sudah mencapai di atas Rp50 miliar. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana dengan kegiatan investasi Anda di semester pertama 2011? Apakah sesuai dengan harapan atau malah jeblok? Tiap orang pasti akan mengalami kondisi berbeda, bergantung pada jenis investasi yang dipilihnya. Lalu bagaimana mengevaluasi kinerja tersebut, dan kemudian langkah-langkah apa yang selayaknya dilakukan? Ada banyak cara, tentu saja. Tapi yang paling mendatar adalah membandingkan antara target dan realisasi.

Pada awal tahun tentunya Anda sudah memiliki perencanaan dalam berinvestasi. Umpamakan, Anda ingin pada akhir tahun 2011, aset Anda bertumbuh 15 persen. Dengan kata lain, jika di awal tahun 2011, aset Anda sejumlah Rpl miliar, maka di akhir tahun diharapkan bisa menjadi Rp1,15 miliar. Bagaimana cara mencapai tambahan Rp150 juta dalam setahun? Sumbernya bisa macam-macam, mulai dari penyisihan gaji yang ditabung ataupun dari hasil investasi dan juga kenaikan nilai aset. Kalau gaji Anda, misalnya Rp15 juta per bulan, lalu dipakai untuk konsumsi sebesar 70 persen, maka ada sisa 30 persen atau Rp4,5 juta yang bisa ditabung. Dalam setahun, tabungan tersebut dapat mencapai Rp54 juta. Berarti Anda membutuhkan tambahan Rp96 juta lagi, agar aset Anda di akhir tahun menjadi Rp1,2 miliar. Salah satu sumbernya adalah kenaikan nilai aset, khususnya rumah. Biasanya nilai tanah dan rumah akan mengalami kenaikan setiap tahun, bergantung pada lokasinya. An gap saja, lokasi rumah Anda termasuk strategis dan terus berkembang, maka
kalau saat ini nilai rumah Anda sebut saja sekitar Rp500 juta, maka di awal tahun depan, bisa menjadi Rp525-550 juta. Dengan demikian aset Anda mengalami kenaikan nilai sebesar Rp25-50 juta. Ambillah angka yang konservatif, yakni Rp25 juta, dengan demikian total kenaikan aset Anda, dari tabungan dan nilai rumah sudah menjadi Rp79 juta. jadi untuk mencapai kenaikan aset Rp150 juta, Anda perlu mendapatkannya dari hasil investasi, sebesar Rp69 juta. Bagaimana caranya? Bergantung, berapa besar dana Anda diinvestasikan.

Dari contoh tersebut, dengan jumlah aset Rpl miliar pada awal tahun, tanah dan rumah Anda senilai Rp500 juta, berarti ada aset lain sejumlah Rp500 juta lagi. Aset lain itu bisa berupa kendaraan dan aset investasi berupa aset finansial, misalnya, ernas, deposito, saham, reksadana, dan atau investasi lainnya. Sebut saja, aset kendaraan nilainya adalah Rp200 juta. Berarti aset finansial Anda adalah sebesar Rp300 juta. Untuk kendaraan setiap tahunnya bukan mengalami kenaikan nilai, tetapi malah penurunan nilai, bisa 5 sampai 10 persen, Itu berarti pada awal tahun depan, nilai kendaraan Anda tin E, al Rp180 sampai Rp190 juta. stabil angka konservatif, penurunan nilai kendaraan Anda hanya 5 persen atau Rp10 juta. Berarti agar total aset Anda menjadi Rp1,15 miliar di tahun depan, investasi Anda mesti menghasilkan Rp69 juta plus Rp10 juta untuk mengcover penurunan nilai kendaraan. Atau secara total, dengan dana investasi Rp300 juta, mesti mampu memberikan imbal hasil sebesar Rp79 juta atau yield on investment sebesar 26 persen dalam setahun.

Lalu bagaimana realisasinya? Cek dulu alokasi dana investasi Anda yang Rp300 juta tersebut. Boleh jadi Anda memiliki deposito berjangka senilai Rp100 juta. Sisanya Anda tempatkan di reksadana, saham, dan juga emas. Inilah yang disebut dengan asset allocation. Dengan dana Rp100 juta dalam bentuk deposito, imbal hasilnya saat ini paling banter sebesar net 6 persen per tahun, atau Rp6 juta saja. Jam dibandingkan dengan target hasil investasi sebesar Rp79 juta, berarti Anda mesti mencari tambahan hasil sebesar Rp73 juta, dengan modal sebesar Rp200 juta. Itu berarti yield on investment yang dibutuhkan menjadi 36 persen.

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...