a

Friday, February 15, 2013

Tips Mengelola Gaji

Tentukan Tujuan
Kegiatan menghambur-hamburkan uang biasanya disebabkan oleh tidak adanya tujuan hidup yang terprogram dengan jelas. Akibatnya, gaji yang pada dasarnya berjumlah cukup besar pun akan terasa begitu sedikit pada saat pola belanja boros itu kambuh.

Kemungkinan yang akan terjadi adalah mengeluhkan gaji yang diperoleh selama ini karena dianggap begitu sedikit. Padahal, kesalahan sebenarnya tidak terletak pada nominal gaji, tetapi pada sikap kita sendiri dalam menanggapi hal itu. Apakah Anda akan menghambur-hamburkan gaji? Ataukah Anda akan menghematnya?

Apabila Anda melakukan hal yang pertama, itu artinya Anda masih betah dengan pola hidup boros yang selama ini masih Anda budayakan. Apabila Anda memilih hal yang kedua, maka selamatlah Anda. Kali ini Anda berniat mengakhiri pola hidup boros yang selama ini Anda lakukan untuk kemudian mulai beralih pada pola hidup hemat.

Kedua tindakan tersebut sangat mengacu pada pola belanja masing-masing individu. Ketika seseorang memiliki cita-cita untuk dapat lebih baik dalam mengelola uang, maka hal ini dapat dijadikan tolak ukur.

Tujuan yang terprogram semacam itu nantinya akan memudahkan Anda mengontrol pengelolaan uang. Di samping itu, penentuan tujuan demikian dapat dijadikan acuan untuk menerapkan pola belanja yang lebih baik, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan hidup Anda sendiri.

Singkirkan Godaan Belanja Tak Penting
Dalam sebagian besar hidup manusia, membelanjakan uang pasti lebih menyenangkan daripada menabung. Hal demikian masih saja terjadi lantaran pola belanja konsumtif yang hingga saat ini masih dibudidayakan oleh banyak orang.

Menahan godaan berbelanja bagi sebagian besar masyarakat, khususnya masyarakat penikmat belanja, merupakan hal yang sulit dilakukan. Di saat mereka menjadikan hal itu sebagai hobi, namun hal itu pula yang menjadi musuh besar kelompok lainnya.

Perlu disadari, pola belanja yang konsumtif semacam itu merupakan akar kemiskinan di dunia ini. Bayangkan seberapa banyak uang yang dihamburkan hanya untuk memuaskan hasrat gila belanja? Bukankah akan lebih baik jika uang-uang yang dihamburkan tersebut dipergunakan untuk kepentingan yang lebih pokok?

Mengarsip Pendapatan dan Belanja Barang
Wajar apabila manusia sering merasa lupa akan sesuatu, sebab kemampuan atau daya ingat manusia memang terbatas.

Sama halnya ketika hal tersebut dikaitkan dengan masalah finansial. Ingatan manusia yang begitu terbatas itu hendaknya ditanggulangi sesegera mungkin, yaitu dengan membuat sistem pengarsipan atau pembukuan yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan apa saja yang telah Anda lakukan.

Pencatatan ini bukan hanya semata-mata untuk merekam setiap kegiatan transaksi keuangan yang telah dilakukan. Pencatatan ini nantinya dapat digunakan untuk bahan evaluasi keuangan pada periode selanjutnya.

Jika pada suatu periode terjadi defisit anggaran, Anda dapat dengan mudah menganalisis sebab-sebabnya. Jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran pun jelas tercatat dalam sistem ini. Jadi seandainya terjadi permasalahan pada catatan pengeluaran, Anda dapat memeriksanya dengan mudah.

Membiasakan Diri Untuk Menabung
Sebagian besar orang hanya menabung jika terjadi surplus anggaran belanja. Hal tersebut sangat disayangkan. Jika hal demikian masih saja terjadi, itu artinya Anda tidak akan pernah mau menabung jika lebih mendahulukan keperluan berbelanja Anda. Akan lebih baik jika seandainya Anda menyisihkan uang setiap bulan untuk tabungan.

Realitas yang ada, kebanyakan orang tidak dapat menahan diri ketika sedang berbelanja, dalam hal ini kegiatan berbelanja yang hanya menghambur-hamburkan uang.

Bertindak tegaslah pada diri Anda sendiri. Setiap kali menerima gaji, sebaiknya segera potong 20% dari gaji itu untuk dana tabungan. Apabila hal tersebut sudah berhasil diterapkan, kegiatan menabung yang selama ini dinilai sukar pun akan dapat dengan mudah Anda lakukan.
by Anggoro Prasetyo
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...