a

Tuesday, December 25, 2012

Pemain Basket Terhebat

Michael Jordan dikenal sebagai pemain basket terhebat sepanjang sejarah. Ia mengejutkan dan membuat lawan-lawannya kagum dengan melakukan slam dunk sambil melompat sejauh 15 kaki (4.50 m) di udara mulai dari garis lemparan bebas, dan membuatnya dijuluki 'Air Jordan'. Ia memegang rekor NBA (National Basketball Association) sebagai pencetak angka rata-rata terbesar dalam karier musim reguler (30.12 poin per pertandingan) dan memegang gelar terbanyak dalam sejarah NBA.

Ia memenangkan kejuaran menembak bola ke ring sepuluh kali (sebuah rekor) dan tujuh kali menang berturut-turut. Ia 37 kali mencetak lebih dari 50 poin dalam sebuah pertandingan, dan beberapa kali ia bertanggung jawab menjadi pencetak poin penentu kemenangan timnya. Tidak ada seorang pemain basket pun yang dapat menyamai apa yang telah dilakukannya.

Jadi, apakah itu hanya karena bakat bawaan? Apakah ia luar biasa tinggi? Apakah ia dilahirkan dengan kaki yang ekstra kuat, yang memberinya kemampuan melompat lebih tinggi dari orang lain? Tidak. Kenytaannya, Jordan mulai sebagai pemain yang kurang beruntung,karena ia adalah salah satu anak terpendek di sekolahnya. Sejak ia kecil, Michael menyukai permainan ini namun tidak pernah sepandai saudaranya Larry Jordan, yang dianggap sebagai atlet sesungguhnya oleh Tim Pelatih SMU-nya. Hal yang tidak diketahui semua orang saat itu adalah, Michael bersifat lebih kompetitif dan memiliki tekad lebih besar daripada orang lain.

Saat ia di SMU, ia mencoba bergabung dengan tim basket universitas. Namun tingginya yang 5 kaki 11 inci (1,80 m) dianggap terlalu pendek untuk bermain di tingkat itu. Ia sangat kecewa sampai-sampai ia menangis. Bukannya patah semangat, ia menjadi semakin bertekad untuk menjadi pemain basket terhebat di seluruh dunia.

Michael dengan enggan bergabung kembali dengan skuad yunior universitas dan berlatih keras dari anggota tim yang lain. Instrukturnya, Ruby Sutton, adalah orang pertama yang menyadari komitmennya yang sangat besar : "Biasanya saya tiba di sekolah antara pukul 7:00 dan 7:30 pagi. Michael sudah sampai sebelum saya. Setiap kali saya masuk dan membuka pintu, saya mendengar suara bola memantul; di musim gugur, musim dingin, musim panas. Hampir setiap pagi saya harus memintanya meninggalkan lapangan."

Untuk mencapai potensi maksimalnya, Jordan berlatih 8-10 jam sehari, setiap hari. Ia mengulangi ribuan kali gerakan-gerakan berbeda yang dibutuhkan untuk menyempurnakan permainannya, mulai dari melempar, melompat, dan dunk (memasukkan bola dengan gaya seperti mencelupkan bola). Mengapa ia memiliki komitmen yang sangat besar? Karena Jordan tahu kalau hanya 'Latihan (yang) menghasilan Kesempurnaan (gerakan)'.

"Saya gagal lebih dari 9.000 tembakan dalam karier saya. Saya kalah dalam hampir 300 pertandingan. Dua puluh enam kali saya dipercaya untuk melakukan tembakan penentu kemenangan dan saya gagal. Saya berulang kali gagal dalam hidup saya. Dan itulah sebabnya mengapa saya berhasil." --Michael Jordan

Saat Jordan bergabung dengan Chicago Bulls pada usia 21 tahun di tahun 1984 dan muncul sebagai seorang bintang basket, menghibur penonton dengan produktivitasnya dalam menghasilkan angka dan kemampuan melompat tingginya, ia telah mengakumulasi 23.000 jam latihan, jauh di atas 10.000 jam yang menjadi batas untuk menjadi genius. Sekali lagi, tidak ada seorang pemain basket pun yang mampu mendekati jumlah jam latihan yang telah ia lakukan.
by Adam Khoo
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...