Sekitar 85% orang membeli properti karena dorongan emosi sehingga hasil akhirnya pun tidak sesuai yang direncanakan. Lantas, bagaimana cara memilih properti yang menguntungkan? Setidaknya ada lima unsur penting bagi calon pembeli dalam memilih properti sebagai instrumen investasinya, yaitu sebagai berikut.
1. Anda harus jeli dalam melihat waktu yang tepat untuk membeli properti.
Prinsip dalam bidang properti adalah membeli di saat harga sedang rendanh dan menjual saat harga sedang tinggi. Jika harga properti di tahun lalu Rp500 juta dan tahun ini sama, berarti secara riil harga turun dan inilah waktunya membeli.
2. Anda harus memilih lokasi yang tepat.
Memilih properti berdasarkan lokasi adalah sangat tepat digunakan. Lokasi pusat kota merupakan kawasan berprospek bagus dengan jaminan kenaikan terus-menerus. Bisa juga Anda memilih lokasi yang kemungkinan harga propertinya akan terus meningkat dengan adanya proyek pembangunan. Lokasi yang strategis dan prospektif biasanya berada di kawasan segitiga emas, yakni antara kawasan usaha perkantoran, bisnis, dan pertumbuhan ekonomi.
3. Anda harus memperhatikan sumber pembiayaan.
Dalam hal ini, investor harus cermat berpikir dalam memilih pembayaran secara tunai, kredit, atau tunai bertahap untuk membiayai investasinya. Ini semua bergantung kepada kemampuan investor dan pada keadaan.
4. Anda harus mencermati jenis investasi yang berprospek bagus.
Jenis properti berupa kantor, kondominium, dan retail masih sangat prospektif untuk dijadikan investasi. Tingkat pengembalian apartemen dan kondominium menempati posisi teratas dengan pengembalian berkisar antara 8-12%. Sementara, tingkat pengembalian sewa kantor berkisar antara 7-10%, dan retail seperti kios dan toko sebesar 5-9%.
5. Anda harus memilih pengembang yang memiliki reputasi di bisnis properti.
Bagi calon investor, penting untuk melihat kualitas pengembang agar investasi yang ditanamkan bisa menghasilkan. Ketepatan waktu, kualitas, dan ketepatan sesuai kontrak harus menjadi pertimbangan utama.
by Supriyadi Amir