- Jangan pernah terbawa emosi ataupun jatuh cinta pada properti yang anda incar : Setiap kali anda mengincar properti, jangan pernah terbawa perasaan, apalagi anda jatuh cinta. Sekalinya anda melibatkan emosi dalam negosiasi properti, saya jamin bahwa harga jual properti tersebut tidak akan memberikan keuntungan bagi anda. Properti yang kita beli bukan untuk kita tempati sendiri, melainkan untuk disewakan kembali. Jadi buat apa kita jatuh cinta pada properti itu? Yang harus kita cintai adalah transaksi dan cashflow yang anda peroleh.
- Bersiaplah untuk melakukan kompromi : Tidak ada negosiasi tanpa kompromi. Dengan tetap memegang kendali negosiasi, bersiap-siaplah untuk berkompromi dengan penjual. Itu berarti Anda juga harus bersikap fleksibel. Contoh : jika pemilik menerima angka penawaran Anda, tetapi meminta kelonggaran batas waktu satu bulan untuk pindah ke rumah barunya, anda tentu bisa menyetujuinya sepanjang tidak terlalu mengganggu rencana Anda selanjutnya atas rumah tersebut.
- Ajukan penawaran yang wajar 3-4 hari setelah survei : Biasanya anda akan tergoda untuk langsung memberikan penawaran setelah tertarik dengan suatu properti. Sebagai investor, anda jangan berlaku demikian. Biarkan penjual bertanya-tanya dulu, apakah Anda jadi mengajukan penwaran atau tidak. Lalu, penawaran seperti apa yang perlu anda ajukan? Berikan penawaran yang wajar, yaitu yang sesuai dengan cashflow dari properti tersebut. Mengapa baru menawar setelah 3-4 hari? Ini adalah waktu bagi anda untuk melakukan survei lokasi dan analisis perhitungan, sekaligus tarik-ulur dengan penjual. Dengan begitu, anda juga akan tahu apakah si penjula memang bermotivasi untuk menjual propertinya atau tidak. Anda akan sungguh beruntung jika ia sampai menghubungi anda terlebih dahulu.
- Ingat! Dasar penawaran adalah CASH FLOW yang baik, bukan harga : Setiap kali akan mengajukan penawaran, anda perlu menghitung dulu potensi keuntungan dari properti yang anda incar, mulai dari perbandingan dengan harga pasar, harga likuidasi, samapi harga transaksi. Dengan demikian, anda bisa memperkirakan potensi cashback yang bisa anda dapatkan. Lalu, hitung jugua potensi cashflownya. Nah, dari hasil hitungan tersebut, barulah Anda menentukan harga penawaran.
- Tentukan batas maksimal harga penawaran sebelum bernegosiasi : Investor yang baik adalah yang sudah melakukan persiapan sebelum bernegosiasi. Anda harus sudah mempelajari semua detail lokasi properti yang anda incar, dan tahu persis berapa harga pasarnya. Dengan demikian, ketika bernegosiasi, Anda sudah punya batas maksimal harga penawaran. Jika penjual terlihat sulit menerima harga di bawah batas maksimal, negosiasi lebih baik dihentikan. Sejak awal Anda sebaliknya sudah bisa membaca jalan pikiran penjual apakah ia fleksibel dalam hal harga atau tidak, sehingga Anda tidak membuang-buang waktu.
- Pemenang adalah yang terakhir menyebut angka : Jangan pernah menjadi yang pertama menyebut harga. Biarkan penjual menyebutkan berapa harga jual dan mau turun sampai angka berapa. Biasanya, setelah menyebutkan harga jual, penjual akan balik menanyakan harga penawaran Anda. Nah, biasanya saya tidak begitu saja menjawab sebelum penjual menyebutkan sampai angka berpa harganya bisa turun.
Silahkan baca artikel saya yang lain tentang Langkah Sukses Negosiasi Properti - 2 sebagai lanjutan dari artikel ini. by PCM