a

Thursday, April 18, 2013

Berapa Tarif Per Jam Anda?

Beberapa waktu yang lalu, saya bersama istri melakukan petualangan ke Italia selama tiga minggu. Begitu banyak hal baru yang kami rasakan, namun petualangan terbesar justru terjadi ketika memasuki hari terakhir di kota Roma. Kami bermaksud pulang menuju bandara Fiumicino, Roma, dengan menggunakan taksi. Si pengemudi taksi rupanya mengetahui bahwa kami adalah turis asing 
dan membawa kami berputar-putar di wilayah kota yang macet. Apa daya, karena tidak mengetahui jalan terpintas menuju bandara, kami pun diam dan cemberut sambil bertanya-tanya mengapa lama sekali tibanya. Selama jam macet itu, mata saya selalu tertuju pada argo yang serasa berjalan 
begitu cepat. Kami sangat kecewa, karena walaupun mobil tidak bergerak, sang argo dengan cepat terus melaju. Akhirnya, kami pun tiba di bandara dan membayar setara dengan Rp800 ribu untuk ongkos taksi. Saya yakin Anda pun kecewa jika berada dalam kondisi seperti saya. Ketika kita mengetahui bahwa waktu yang hilang mengakibatkan kerugian material yang besar terhadap kita, kita baru merasakan betapa mahalnya kehilangan waktu. Seyogianya, waktu terbatas yang kita miliki kita alokasikan untuk hal-hal yang mendatangkan keuntungan terbesar bagi hidup kita.

Seorang karyawan yang bekerja delapan jam sehari dan lima hari seminggu, bekerja total sebanyak 200 jam per bulan. Jika ia bergaji Rp10 juta per bulan, berarti gaji perjamnya Rp50 ribu, atau Rp400 ribu per hari. Namun, banyak dari kita yang membuang waktu percuma tanpa menyadari bahwa kita membuang uang kita dengan percuma. Tentu bagi seorang karyawan, ia mengira bukan uangnya yang hilang tetapi uang perusahaan. Namun, waktu yang dipakai secara tidak efektif mengakibatkan kinerjanya menurun dan secara tidak langsung memengaruhi kenaikan gaji dan jabatannya pada masa mendatang, bahkan kesempatan untuk menjadi lebih baik pun sirna karena cara berpikir seperti itu. Semua orang di muka bumi ini diberi waktu yang sama, namun yang terpenting dan membedakan adalah bagaimana ia menggunakannya. Sayangnya, banyak yang menggunakannya untuk mengerjakan hal-hal yang tidak penting. Setiap orang diberi talenta yang berbeda oleh Sang Pencipta, namun semua orang mendapatkan waktu yang sama, yaitu 24 jam, untuk mengembangkan talentanya. Bayangkan bagaimana jika waktu Anda diibaratkan sebagai uang Anda. Tentu Anda akan menaruh uang itu pada investasi aman yang mendatangkan hasil yang terbaik. Jika Anda setuju dengan filosofi ini, pakailah waktu Anda dengan sebaik-baiknya untuk mendatangkan basil yang paling optimal dalam pekerjaan Anda.

Waktu lebih berharga dari pada uang. Anda dapat memperoleh uang yang lebih banyak, tetapi Anda tidak dapat memperoleh waktu yang lebih banyak

By: Jim Rohn
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...