Setiap menjelang akhir tahun, sebagian besar dari Anda pasti akan berlibur. Bukan saja untuk melepas penat, setelah setahun melakukan aktivitas. Namun saat berlibur biasanya juga digunakan untuk merenung. Mengevaluasi apa yang sudah diraih di sepanjang tahun yang akan berlalu, dan apa yang hendak dilakukan pada tahun mendatang. Evaluasi itu, tentu saja bersifat menyeluruh. Menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan. Mestinya, salah satu bagian dari evaluasi tersebut juga menyangkut aspek keuangan termasuk investasi di dalamnya. Ya, investasi. Karena investasi hakikatnya sudah menjadi bagian rutin dad semua orang. Yang berbeda hanya skalanya. Ada yang berskala besar dan ada yang keel'.
Lalu, apa yang dievaluasi terkait dengan investasi? Tentu banyak. Mulai dari apakah tujuan investasi Anda di tahun yang akan berakhir sesuai dengan rencana? Atau jauh dari yang diharapkan. Kalau mencapai, apa penyebabnya. Sebaliknya, jika mengalami kegagalan, apa pula yang memicunya. Ini pen ting untuk dipahami, karena hal-hal yang menyebabkan kegagalan, sebisa mungkin dihindari agar tidak terjadi lagi. Tetapi, bukan berarti pendorong keberhasilan Anda berinvestasi pada tahun ini otomatis akan berulang kembali di tahun mendatang. Oleh karena itu, evaluasi yang objektif perlu dilakukan, agar investasi Anda pada tahun mendatang bisa lebih balk ketimbang tahun ini. Lantas, langkah-langkah seperti apa saja yang mesti dilakukan?
Pertama, periksa seluruh portofolio investasi Anda. Apa pun bentuknya. Bandingkan dengan tahun sebelumnya. Berapa besar peningkatannya. 10 persen? 20 persen? Atau bahkan berlipat ganda. Atau malah mengalami penurunan. Setelah Anda menemukan angkanya, coba cermati lagi secara lebih detail. jenis investasi apa saja yang mengalami peningkatan nilai. Setelah Anda mendapatkan nilai total investasi Anda termasuk peningkatannya dan sumber peningkatan itu, maka langkah berikutnya adalah melakukan checking terhadap hasil investasi yang diperoleh. Untuk mudahnya bisa kita gunakan contoh sebagai berikut.
Umpamakan Anda memiliki investasi di tanah, rumah, saham, deposito berjangka, dan mungkin di reksadana. Untuk investasi di tanah dan rumah cukup mudah menghitungnya. Cermati saja pergerakan NJOP dari tanah dimaksud dan juga perkembangan harga di sekitar lokasi tanah Anda. Dad situ bisa ketahuan berapa persen kenaikan nilai dari aset investasi Anda. Demikian pula dengan saham. Sebagai misal, jika mengacu pada perkembangan indeks harga pasar gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, selama tahun 2009 sudah terjadi peningkatan indeks sebesar lebih kurang 80 persen. Itu berarti kalau portofolio saham Anda berbanding lurus dengan pergerakan indeks, maka Anda sebenarnya sudah lebih kaya sebesar 80 persen, khusus untuk portofolio saham. Namun realitasnya belum tentu seperti mut. Kenapa? Karena IHSG yang bertumbuh 80 persen itu hanyalah perhitungan yang dimulai dad tanggal 1 januari 2009 s.d. 31 Desember 2009. Artinya, kalau Anda sudah memiliki saham sejak jauh hari sebelumnya, maka yang perlu dilihat adalah berapa harga bell saham tersebut dibandingkan dengan harga pasar pada saat ini. Selisihnya itulah yang menjadi potensial gain bagi Anda.
Demikian juga dengan reksadana. Anda mesti membandingkan berapa net aset value pada saat Anda beli dan berapa pula saat ini. Jadi, kalau kenaikannya di bawah 80 persen, bukan hal yang mesti membuat Anda kecewa, karena 80 persen peningkatan harga dipastikan bukan target Anda. Oleh karena itu, apakah investasi Anda berhasil atau tidak khususnya di saham dan reksa dana harus dibandingkan antara harga saat ini dan target gain yang hendak dicapai. Lazimnya target perolehan kenaikan harga saham dalam setahun bagi investor yang konservatif adalah berkisar 15-20 persen. Jadi, kalau perolehan gain Anda di atas itu, maka Anda sudah boleh bersenang hati.
Bagaimana jika perolehan potensial gain saham Anda di bawah itu? Boleh jadi, ada yang keliru dengan pilihan saham yang Anda pegang. Konsekuensinya, Anda mesti mereview kembali saham-saham yang menjadi pilihan investasi Anda.
Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap penempatan dana dalam bentuk deposito. Misal, memang pada tahun 2009 tidak ada bank yang ditutup, tetapi tingkat bunga pada tiap-tiap bank tentu berbeda-beda. Dalam hal ini, yang mesti dicermati adalah apakah tingkat bunga deposito yang Anda peroleh sudah setimpal dengan kondisi banknya?
Semua yang bare saja dipaparkan, secara ringkas disebut dengan rekapitulasi perhitungan investasi. Setelah itu dilakukan, Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas, investasi apa yang memberikan keberhasilan bagi Anda dan investasi apa pula yang mungkin hanya menghasilkan beban. Jika ini sudah jelas, tentu Anda boleh melangkah pada tahapan kedua.
Lalu apa yang dimaksud dengan tahapan kedua? Menyiapkan alokasi aset portofolio berdasarkan hasil investasi di tahun yang akan berlalu. Dalam hal ini, tentu pertanyaan awal yang mesti dijawab adalah, apa tujuan investasi Anda di tahun mendatang? Apakah peningkatan nilai investasi bertumbuh lebih besar dibandingkan tahun ini? Atau ada hal lain yang lebih spesifik. Terserah Anda menentukan tujuan tersebut. Yang jelas, semuanya mesti "lowland clear". Jelas dan pasti.
Dalam kaitan penyusunan rencana investasi di tahun mendatang tersebut, setelah memastikan tujuan investasi yang diinginkan, tentunya Anda mesti mencermati asumsi-asumsi yang mungkin merealitas. Mengenai indeks harga saham gabungan, misalnya. Kenaikan yang sangat signifikan atau mencapai 80 persen di tahun ini, besar kemungkinan tidak akan terjadi lagi di tahun depan. Jika pertumbuhannya berjalan normal, maka kenaikan indeks tidak akan lebih dari 30 persen. Dari mana angka ini muncul? Tentu saja ada perhitungannya, dan sulit dipaparkan di rubrik ini karena keterbatasan tempat. Demikian juga dengan perkiraan suku bunga. Sangat mungkin tingkat bunga deposito di tahun depan akan Iebih tinggi dibandingkan tahun ini, karena perkiraan inflasi yang juga lebih tinggi. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, ada baiknya alokasi investasi Anda berbeda dibandingkan dengan yang Anda lakukan pada tahun ini, agar hasilnya bisa Iebih optimal dan tujuan keuangan Anda pun dapat tercapai. Selamat mencoba.