a

Wednesday, March 27, 2013

Investasi Alternatif


Apakah jumlah (Jana investasi akan berbanding lurus dengan hasil investasi? Umpamakan Anda memiliki dana Rpl miliar untuk diinvestasikan, apakah bisa dipastikan kalau hasilnya, secara persentase atau yield on investment-nya akan lebih tinggi ketimbang jika dana investasi Anda sebesar Rp500 juta. jawabannya adalah tidak. Besarnya dana investasi tidak menjamin akan memberikan basil yang lebih besar. Bahkan, semakin besar Jana yang diinvestasikan, relatif akan semakin sulit untuk memberikan basil besar? Kenapa? Karena semakin banyak pilihan investasi yang menjadi pertimbangan. Bahkan terkadang ada godaan untuk mencoba jenis investasi baru, dengan harapan hasilnya bisa lebih besar. Ini merupakan kondisi yang dialami oleh kebanyakan investor, di mana ada unsur greed (keserakahan), selain juga unsur fear (ketakutan), ketika melakukan investasi.

Memang, sudah banyak pula nasihat dari ahli investasi yang menyarankan, jangan pernah berinvestasi pada produk atau jenis investasi yang tidak dipahami. Namun, saat ini pihak-pihak yang menawarkan produk investasi juga semakin gencar dan piawai merayu calon investor. Nah, kalau Anda tidak tahan godaan, biasanya akan terperangkap dalam produk yang ditawarkan dan ujung-ujungnya hanya menuai kerugian.
Lantas bagaimana jika (Jana Anda untuk berinvestasi cukup banyak, dan Anda kurang tertarik menempatkan dana di deposito ataupun membeli saham di pasar modal. Bagaimana agar tidak masuk dalam "hutan gelap"? Hal yang utama adalah, pilihan investasi harus datang dad diri sendiri, bukan karena penawaran ataupun diajak teman, handai tolan, atau sanak saudara. Kenapa? Karena risiko investasi itu akan Anda tanggung sendiri. Tidak bisa kemudian menyalahkan pihak yang menawarkan atau mengajak Anda. Nah, jika Anda sepakat dengan premis ini, maka langkah berikutnya tentu saja adalah memahami lebih dalam alternatif investasi yang ada, baik itu substansi jenis investasinya, risiko dan potensi keuntungan serta minat Anda sendiri. Poin terakhir penting, karena kendati Anda memahami suatu jenis investasi secara sangat dalam, namun kalau Anda tidak berminat jangan dipaksakan. Sebab investasi yang dilakukan secara terpaksa, tidak dengan hati, biasanya juga sulit untuk menuai keuntungan.

Di luar investasi yang sudah dikenal oleh banyak kalangan, seperti membeli emas, menempatkan dana dalam deposito berjangka, membeli saham, atau obligasi, sebenarnya masih ada alternatif investasi lainnya, khususnya bagi Anda yang memiliki dana dalam jumlah cukup besar dan orientasi investasinya adalah jangka panjang. Apa saja itu? Pertama, private equity. Ini adalah suatu jenis investasi "skala besar", di mana Anda menempatkan dana pada sebuah perusahaan pengelola Jana, untuk kemudian (Jana itu ditempatkan lagi secara langsung pada perusahaan-perusahaan, atau untuk mendirikan perusahaan, atau membeli perusahaan. Jadi, status Anda adalah sebagai "angel investor". Nama Anda tidak muncul di perusahaan yang dibeli, tetapi yang muncul adalah nama perusahaan private equity tempat Anda menaruh dana. Apa keuntungannya?

Keuntungan menempatkan (Dana pada private equity ada beberapa. Yang fundamental adalah, Anda mendapatkan return atau imbal hasil sebesar yang diperjanjikan, misalnya, 15 persen per tahun. Tetapi, kalau investasi yang dilakukan oleh perusahaan private equity memberikan hasil di atas 15 persen, katakanlah 20 persen, maka selisih yang 5 persen akan dibagi berdua antara Anda dan perusahaan private equity. Biasanya, bagi hasilnya adalah 80:20, artinya 80 persen dare selisih 5 persen menjadi hak Anda dan 20 persen dari 5 persen merupakan hak pengelola private equity. Di luar itu, Anda mesti membayar management fee yang besarnya berkisar 1 sampai 2 persen dare total dana yang Anda tempatkan di perusahaan private equity.

Kedua, investasi dalam Reksa Dana Penempatan Terbatas (RDPT) berbasis proyek. Apa maksudnya? Kalau dalam private equity, jumlah dana yang Anda investasikan bisa sangat besar dan penempatan dana Anda pada perusahaan yang dipilih sepenuhnya dilakukan oleh pengelola private equity. Jadi bisa ditempatkan sekaligus dalam beberapa proyek. Sementara itu, RDPT adalah kumpulan dana dari banyak investor yang kemudian ditempatkan untuk membiayai suatu proyek. Anda cukup membeli satu atau dua lembar RDPT dengan nominal tertentu, biasanya Rp5 miliar. Apa keuntungannya? Return yang dijanjikan biasanya cukup besar, jauh di atas tingkat bunga deposito maupun obligasi berjangka. Akan tetapi, investasi Anda juga mesti berjangka waktu cukup lama. Bisa mencapai 5 tahun atau sampai dengan proyek yang dibangun menghasilkan pendapatan. Sekarang ini cukup banyak perusahaan sekuritas dan manajemen investasi yang menjajakan RDPT. Anda cukup memilih underlyng dare RDPT tersebut, yakni proyek apa yang hendak dibiayai. Jika Anda tertarik dengan proyek tersebut, RDPT bahkan bisa jadi pilihan ketimbang private equity.

Kenapa? Karelia, keberhasilan private equty sangat bergantung pada kepiawaian dari pengelolanya memilih perusahaan dan kemudian turut serta mengelola perusahaan yang di beli tersebut; sedangkan RDPT hanya membiayai saja.

Ketiga, real estate. Secara pribadi tentu saja Anda sudah memiliki rumah, baik yang Anda tempati saat ini, maupun yang Anda kontrakkan ataupun sebagai investasi. Namun yang dimaksud sebagai investasi alternatif di sini bukanlah seperti itu. Lalu apa? Maksudnya adalah, jika Anda memang memiliki cukup banyak (Jana dan juga memiliki naluri bisnis, maka Anda bisa membeli lahan di daerah tertentu yang Anda yakini berprospek. Tanah tersebut kemudian Anda bangun beberapa kavling rumah, mulai dari 5 sampai dengan 10 rumah. Kalau luas tanahnya 2000 m2, Anda bisa membangun 10 rumah dengan luas masing-masing rumah 200 m2.

Apa istimewanya investasi seperti ini? Secara konseptual, tanah yang dikembangkan atau didirikan bangunan di atasnya akan memiliki nilai tambah paling tidak 3 kali lipat dibandingkan dengan nilai tanah anal. Itu berarti keuntungan yang akan Anda peroleh bisa mencapai 300 persen, dalam kurun waktu tertentu. Lebih dari itu, modal Anda sebenarnya cukup untuk membeli tanah saja, sedangkan untuk membangun rumah-rumah di atasnya Anda bisa meminjam dari bank dengan jaminan tanah yang Anda miliki. Berani mencoba investasi alternatif?
by: Elvyn G. Masassya
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...