a

Tuesday, December 4, 2012

Tujuan Tidak Harus Masuk Akal

Tujuan boleh tidak masuk akal, tetapi bila kita mempunyai alasan yang sangat kuat sehingga merasa harus mencapai goal itu, kita akan temukan caranya. Sebelumnya kalau anda belum mengetahui cara mencapai tujuan, coba baca artikel saya tentang cara mencapai tujuan. Hari ini adalah milik orang-orang yang sekian puluh tahun lalu mempunyai goal yang tidak masuk akal pada zamannya. Tadinya pesawat terbang tidak masuk akal, telepon tidak masuk akal, pergi ke bulan tidak masuk akal, tetapi hari ini semua tadi sudah menjadi kenyataan.
Boleh saja orang lain menganggap tidak masuk akal bahwa kita bisa kaya, boleh saja orang menganggap tidak masuk akal bahwa penghasilan setahun bisa didapatkan hanya dalam 15 menit, tetapi semua tadi bisa menjadi kenyataan bila kita mempunyai tujuan yang jelas dan mantap, dengan alasan yang sangat kuat, strategi yang tepat, tindakan yang persisten, serta cukup waktu.

Bagaimana jika ada pertanyaan muncul "Masuk akal atau tidak bila saya mempunyai goal turun berat badan sebanyak 20kg dalam sehari?". Pasti semua akan menjawab "Tidak masuk akal".
Alasan yang sangat kuat selalu terkait dengan upaya untuk mencari kenikmatan menghindari kesengsaran? Nah, coba anda bayangkan, rasakan, dengarkan kenikmatan yang amat sangat dengan detail dan emosionil dimana bila dalam sehari berhasil turun seketika 20kg kita akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 miliar. Apa yang terjadi? Mendadak banyak dari kita yang bersedia memikirkan cara mencapai tujuan itu. Nah, sekarang coba kita bayangkan, rasakan, dengarkan dengan detail dan emosionil penderitaan apabila kita tidak berhasil menemukan cara untuk menurunkan berat badan 20kg dalam sehari, dimana kita akan dihukum mati dengan amat kejam: tubuh kita akan disilet-silet horizontal sepanjang satu sentimeter setiap goresan dan akan disiram dengan air garam, kemudian dijemur, dan apabila belum mati juga akan disilet-silet vertikal sepanjang satu sentimeter setiap goresan, dan disiram dengan air cuka, lalu dijemur sampai mati. Setelah membayangkan hal itu, pasti salah satu di antara kita akan menemukan caranya "Potong satu kaki saja... atau kalau perlu dua kaki sekalian!"
Karena terkait dengan kesengsaraan luar bisa bila tidak bisa, kita akan berusaha lebih keras, lebih nekat, dan lebih kreatif. Karena terkait dengan kenikmatan akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 100 miliar, kita juga bisa merencanakan tindakan dimana dengan uang Rp 100 miliar itu kita pasti mampu membayar dokter beserta teknologinya untuk menyambung kembali kaki yang sudah dipotong.
Walaupun hanya dengan membayangkan kenikmatan atau kesengsaran secara detail dan emosional kalau kita mencapai atau tidak mencapai suatu tujuan, ternyata hanya dalam 5 menit kita tiba-tiba bisa mempunyai alasan yang sangat kuat untuk mencapai tujuan tersebut, dan kita langsung bisa menemukan caranya. Jika saya tanya lagi, "Apakah turun 20kg dalam sehari masuk akal?" pasti kita akan menjawab, "Masuk akal."
Sering kali untuk menemukan cara mencapai apa yang kita inginkan adalah sesederhana menemukan alasan yang sangat kuat kenapa tujuan tersebut harus dicapai. Dan menemukan alasan yang sangat kuat adalah sesederhana menemukan kemampuan serta kemauan kita untuk membayangkan, merasakan dan mendengarkan dan mendengarkan kenikmatan yang amat sangat dengan detail dan emosional bila kita mencapai tujuan kita, atau kesengsaraan yang amat sangat dengan detail dan emosional bila kita tidak mencapai tujuan kita tersebut.
Apa kesengsaraan Anda yang emosional dan detail bila tetap miskin?
Apa kenikmatan Anda yang emosional dan detail bila menjadi kaya?
by TDW
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...