Ada sangat banyak orang yang tidak menyadari potensi mereka dan tidak mencapai apa pun dalam kehidupan mereka karena mereka tidak pernah berani untuk bermimpi dan mengejar impian mereka. Itu bukan karena mereka memiliki keberanian atau tekad yang lebih sedikit daripada individu-individu yang sukses. Itu karena cara mereka mendefinisikan kesuksesan dan kegagalan bagi diri mereka sendiri. 'Aturan-aturan' mereka tentang arti kesuksesan telah menciptakan sabotase atas diri mereka sendiri.
Banyak orang telah belajar untuk percaya bahwa mereka sukses HANYA SAAT mereka mencapai tujuan mereka, dan sebaliknya, jika mereka tidak mencapainya, itu berarti mereka gagal.
Karena kebanyakan orang takut akan kegagalan, mereka menghindar untuk menentukan tujuan-tujuan! Dalam benak mereka, mereka percaya bahwa jika mereka menentukan sebuah tujuan dan tidak berhasil mencapainya, mereka akan memposisikan diri mereka sebagai orang gagal--salah satu pengalaman paling menyakitkan yang dapat dibayangkan orang mereka alami. Jika mereka tidak menentukan tujuan apa pun atau tidak memiliki harapan-harapan apa pun, mereka tidak pernah gagal. Pola pikir tanpa tindakan inilah yang merampok kekuatan mereka untuk bermimpi.
Bahkan meski mereka menentukan tujuan, mereka akan menghindar untuk menentukan tujuan yang besar. Mereka cenderung menentukan tujuan-tujuan yang kecil dan sepele, yang mereka anggap dapat mereka capai dan membuat mereka merasa sukses. Menentukan tujuan-tujuan yang besar dan tidak berhasil mencapainya akan menimbulkan rasa sakit atas kegagalan lagi. Sekali lagi, keyakinan ini merampok kekuatan mereka untuk memikirkan dan mencapai sesuatu yang besar.
by Adam Khoo
Banyak orang telah belajar untuk percaya bahwa mereka sukses HANYA SAAT mereka mencapai tujuan mereka, dan sebaliknya, jika mereka tidak mencapainya, itu berarti mereka gagal.
Karena kebanyakan orang takut akan kegagalan, mereka menghindar untuk menentukan tujuan-tujuan! Dalam benak mereka, mereka percaya bahwa jika mereka menentukan sebuah tujuan dan tidak berhasil mencapainya, mereka akan memposisikan diri mereka sebagai orang gagal--salah satu pengalaman paling menyakitkan yang dapat dibayangkan orang mereka alami. Jika mereka tidak menentukan tujuan apa pun atau tidak memiliki harapan-harapan apa pun, mereka tidak pernah gagal. Pola pikir tanpa tindakan inilah yang merampok kekuatan mereka untuk bermimpi.
Bahkan meski mereka menentukan tujuan, mereka akan menghindar untuk menentukan tujuan yang besar. Mereka cenderung menentukan tujuan-tujuan yang kecil dan sepele, yang mereka anggap dapat mereka capai dan membuat mereka merasa sukses. Menentukan tujuan-tujuan yang besar dan tidak berhasil mencapainya akan menimbulkan rasa sakit atas kegagalan lagi. Sekali lagi, keyakinan ini merampok kekuatan mereka untuk memikirkan dan mencapai sesuatu yang besar.
by Adam Khoo