a

Thursday, November 29, 2012

Pentingnya Rencana Dalam Membangun Kekayaan

Jika mau membangun rumah, sebagian orang akan memanggil arsitek dan bersama arsitek itu membuat rencana. Anehnya, ketika rorang yang sama itu mulai membangun kekayaan mereka, atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana sama sekali. Mereka hanya menjalani hidup dan bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras, dan mereka tidak pernah kaya, karena sekeras apa pun usaha mereka, apa yang mereka kerjakan tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya. Contohnya: menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan. Walaupun sekeras apa pun mereka bekerja, akan sulit sekali untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut, jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang ke luar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas, sementara mereka bisa menyaksikan limusin di jalan lain yang lengang, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah-rumah mewah.
Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert T Kiyosaki "Ketika saya pensiun, penghasilan saya akan berkurang". Dengan kata lain, mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.
Ide mengenai kerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal bagi 90% orang, tetapi sama sekali bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan kaya.
Berikut adalah beberapa ide tentang langkah-langkah untuk membangun rencana yang lebih cepat:

Langkah pertama, pilih strategi keluar Anda terlebih dahulu. Kita harus mulai dari gambaran akhir yang kita inginkan, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Artinya, kita tentukan dulu tujuan kita. Misal, kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak passive income kita pada waktu kita pensiun.

Langkah kedua, cari bidang apa yang kita sukai, atau mungkin akan kita sukai, yang bisa menghasilkan kekayan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita untuk mencapai impian tersebut, segera lepaskan dan cari yang baru!
Kadang-kadang kita terus "menggenggam" sesuatu, walau genggaman itu sebenarnya membelenggu kita. Seperti sebuah cerita mengenai orang Afrika yang suka menangkap monyet. Konon, di Afrika ada satu suku yang suka makan monyet. Mereka berburu monyet untuk dimakan. Cara berburu mereka bermacam-macam. Ada yang menggunakan panah, ada pula yang menggunakan sumpit. Yang paling menarik adalah cara menangkap monyet dengan menggunakan kendi. Mereka mengikat kendi dari tembaga pada pohon atau batu yang beasr. Kendi itu kemudian diisi dengan kacang.Sebagian kacang ditaruh di luar kendi. Begitu melihat kacang tersebut, dan setelah memastikan kanan kiri bahwa situasinya aman, monyet tadi turun dan mulai memakan kacang tersebut. Ketika kacang diluar habis, monyet tersebut mulai melirik kacang yang ada di dalam kendi. Dia memasukkan tangannya untuk mengambil kacang. Karena monyet tadi menggenggam kacang, tanggannya tidak bisa ditarik dari kendi yang tertambat di pohon yang besar. Dan monyet tersebut tidak mau melepaskan kacangnya. Akibatnya monyet tersebt tertahan terus, tidak bisa pergi. Bahkan sampai pemburu datang, tetap saja monyet itu tidak mau melepaskan genggamannya agar bisa lari. Kapan monyet tersebut mau melepaskan kacangnya? Ketika dia mati disembelih. Karena itu, ada peribahasa bahasa dalam bahasa Inggris, "You pay peanut, and you get money."
Banyak dari kita yang sudah tahu bahwa yang kita kerjakan sekarang tidak akan membantu kita mencapai apa yang kita inginkan, tetapi takut kehilangan "kacang" mereka, sampai mereka "disembelih" (dipecat, pensiun). Evaluasi apakah pekerjaan Anda sekarang bisa membuat kaya raya, kalau tidak "Let It Go"!

Langkah ketiga, kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian untuk diajak kerja sama, atau belajar kepada orang tersebut. Pangkas waktu untuk belajar dengan cara belajar langsung pada orang yang sudah sukses dalam bidang usaha yang hendak kita masuki.

Langkah keempat, gunakan faktor kali atau leverage. Maksudnya, kita bisa menggunakan RICE(Resources, Ide, Contact, Expertise) dari orang lain.

Sudahkah Anda membuat rencana Anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana Anda?
by TDW
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...