a

Monday, April 15, 2013

Teori Busa

Awal Februari 2007 terjadi banjir besar yang rnelanda kota Jakarta. Kompleks perumahan tempat saya tinggal tidak luput dari amukan banjir. Mobil saya pun terendam dan saya terpaksa harus mengeluarkan air yang masuk ke dalam mobil saya. Setelah menimba keluar airnya, ternyata di dalam karpet mobil masih terdapat air yang tidak dapat lagi saya keluarkan dengan hanya menggunakan timba. Syukurlah saya mempunyai spons yang hebat, spons ini mampu meresap semua air sampai mobil benar-benar kering. Melihat kekuatan spons, saya baru menyadari bahwa baik mereka yang sukses ataupun gagal menggunakan teori spons namun dengan pemakaian yang berbeda. Orang-orang negatif menggunakan teori spons ketika mereka mengeluh dan berkata-kata negatif kepada orang-orang di sekitar mereka. Mereka bagaikan spons yang menyedot kekuatan-kekuatan yang ada di sekitarnya; mereka bagaikan vampir yang bukan menyedot darah melainkan menyedot energi yang dipunyai orang lain. Berhati-hatilah dengan orang-orang seperti ini. 

Sementara itu, orang-orang yang sukses menggunakan teori spons untuk menyedot semua informasi-informasi positif di sekeliling mereka. Mereka senang belajar dan membaca buku serta belajar dari orang lain yang sukses. Mereka memperkuat diri mereka dengan hal-hal yang positif. Inilah yang membedakan seorang positif dari mereka yang negatif.

Ada cerita menarik dari dua atlet top dunia yang saat ini berjaya, Tiger Woods dan Roger Federer. Kedua pemain terbaik di bidang masing-masing ini sering bertukar pikiran dan saling meminta masukan satu sama lain. Tiger Woods bahkan berkata bahwa baginya sulit mencari orang yang mengerti tantangannya, selain dari Roger Federer dan Michael Jordan. Pada pertandingan di Key Biscayne, Florida, Tiger Woods menyempatkan diri menonton pertandingan Roger Federer dan tentu hal ini memberikan dorongan bagi Federer untuk tampil dengan lebih baik. Woods juga pernah menonton Federer ketika ia berhasil merebut kejuaraan tenis US Open. Demikian juga pada pertandingan golf di Shanghai, China, Federer menyempatkan diri melihat sobatnya beraksi dan memberikan dukungan sebelum ia sendiri mengikuti turnamen akhir tahun the Master di Shanghai. Kedua atlet kawakan dunia ini sadar bahwa dorongan dari teman-teman yang memiliki visi dan goal yang sama mampu memberikan do¬rongan yang positif dalam mengejar impian kita.

Selama bertahun-tahun, pantai Monterey di California merupakan surga bagi burung-burung pelikan. Tidak heran, karena para nelayan di sana memiliki kebiasaan membersihkan ikan hasil tangkapannya dan setelah itu membuang isi perut ikan yang dengan senang disantap oleh pelikan-pelikan yang kelaparan. Burung-burung itu bertumbuh menjadi gemuk, malas, dan puas karena mendapat makanan gratis setiap hari. Namun, pada suatu hari para nelayan mempunyai ide yang brilian se¬hingga mampu menjual isi perut ikan itu dan mendapat uang tambahan. Ketika perubahan ini terjadi, para pelikan sudah terlanjur menjadi malas dan tidak mampu mencari makanan sendiri. 

Kebanyakan dari mereka hanya menunggu hingga tubuh mereka menjadi kurus. Bahkan, ada beberapa pelikan yang mati kelaparan, mereka telah lupa cara mencari makanan. Permasalahan ini akhirnya dapat diselesaikan dengan mengimpor burung-burung pelikan barn dari habitat yang berbeda. Pelikan barn ini ditempatkan bersama burung-burung pelikan yang telah malas berburu mangsa. Pelikan barn itu langsung bergerak cepat untuk mencari mangsa. Akhirnya, pelikan yang lama belajar dari yang barn cara mencari makan dan malapetaka kelaparan akhirnya berhenti. Pesan dari cerita ini menjelaskan bahwa mereka yang negatifjika ditempatkan di lingkungan yang lebih positif lamb at laun akan berubah dengan catatan mereka mau berubah.

Lima tahun dari sekarang Anda akan tetap sama seperti hari ini kecuali jika Anda melakukan kedua hal berikut ini: buku-buku yang Anda baca dan orang-orang barn yang menjadi sahabat Anda
By: Charles "Tremendous" Jones


 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...