a

Monday, February 25, 2013

Berpikir Luas Kemudian Fokus

Sukses berarti menyempitkan dan memusatkan perhatian kita pada satu hal, tidak tercecer-cecer di seluruh permukaan peta. Tetapi tunggu dulu! (Muncullah penyangkalan). Jangan menentukan fokus Anda terlalu cepat. Di setiap awal apa pun -- karier, cita-cita, proyek -- kita justru perlu melakukan kebalikan dari fokus. Kita perlu berpikir luas.

Itulah mengapa mereka mendirikan sekolah-sekolah, sehingga kita bisa terekspos ke berbagai mata pelajaran yang berbeda, dan menemukan apa yang memikat hati kita. Dan, percaya atau tidak, mata pelajaran-mata pelajaran yang tampaknya tidak berguna tersebut nantinya akan datang lagi untuk membantu kita memusatkan perhatian pada satu hal. Bob Rogers, pendiri BRC Imagination Arts, berkata, "Di sekolah, kebanyakan orang bertanya, 'Apa sih gunanya pelajaran ini?' tetapi nantinya, semua akan bersinambungan. Hanya dengan meninjau kembali, Anda akan menemukan bahwa setiap hal yang kita pelajari itu berguna."

Adam Bly, pendiri majalah sains SEED, mengatakan bahwa berpikir luas sering merupakan saat ketika kita menanamkan benih-benih fokus kita untuk masa depan: "Pada awalnya, Anda harus berpikir secara luas, dan kemudian, biarkan diri Anda mengembara sebentar untuk mengetahui jalan yang terbaik untuk mencapai fokus, dan pada akhirnya, kita memerlukan fokus jangka panjang untuk sampai ke sana."

Ahli genetik medis kawakan, Josef Penninger, berkata padaku, "Anda perlu berpikir secara luas, karena Anda memungut cuilan-cuilan dari sana-sini dan kemudian menyusunnya menjadi suatu spesialisasi, dan kemudian semuanya akan klik." Cara ini berhasil untuk Josef ketika ia memusatkan perhatiannya pada penyembuhan osteoporosis, dan menemukan gen master yang menyebabkannya.

Belajar untuk menjadi seorang dokter memerlukan fokus yang intens, namun Sherwin Nuland, seorang profesor klinis bagian bedah di universitas Yale, berkata padaku bahwa ia memulai dengan berpikir luas: "Aku tidak segera memfokuskan diri di awal karierku. Aku berpikir secara luas. Anda ingin mempelajari semua yang bisa Anda raih. Ketika sampai saatnya aku diterima di sekolah kedokteran, aku telah mempelajari literatur dan sejarah, dan Anda akan menjadi lebhi baik ketika Anda fokus karena Anda bisa meletakkan semua hal yang telah Anda petik di depan Anda."

Salah satu pendiri Google, Larry Page, berkata padaku, "Anda harus fokus pada satu tujuan penting. Waktu yang diperlukan untuk melakukan semua ini sangatlah lama, dan Anda perlu benar-benar memusatkan pikiran Anda. Namun, Anda juga perlu benar-benar mengerti hal-hal lainnya. Di Stanford, kami membangun seluruh search engine, sehingga kami benar-benar harus mengerti semua bagian, kami harus berinteraksi dengan dunia, dan kami harus memberikan inovasi di berbagai bidang seperti bisnis, dan bukan hanya ilmu komputer, untuk membuat sistem kami berhasil."

Ya, berpikir secara luas memang penting pada waktu-waktu tertentu, tetapi jika kita melakukannya terlalu lama, energi kita akan tercurah ke berbagai arah. Kita menjadi amatir di berbagai hal, dan tidak menjadi ahli di satu bidang pun. Jadi, di beberapa titik, kita perlu mengganti persneling, menyempitkan perhatian, dan fokus pada satu bidang. Seperti halnya Don Norman, penulis Thw Way Things Work, yang mengatakan, "Pada setiap permulaan, Anda harus berpikir secara luas, tetapi Anda tidak akan pernah bisa menyelesaikan apa pun jika Anda tidak fokus."

Ketika Anda memusatkan cahaya matahari melalui kaca pembesar, terkumpulah energi yang cukup untuk menghasilkan api. Jadi, gunakanlah prinsip yang senada dalam hidup Anda sendiri. Fokuskan semua energi Anda pada satu hal, dan biarkanlah semua itu membantu Anda dalam menyalakan kesuksesan Anda.
Ketika aku berusaha untuk merencanakan sesuatu, aku berpikir secara luas. Tetapi ketika aku berusaha menyelesaikan sesuatu, aku sangat fokus. - Deborah McGuinness (senior ilmuwan peneliti, Stanford)
by Richard St. John
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...