Banyak orang membuka bisnis hanya sekedar berbisnis. Tak ada tujuan, tak ada target. Apa akibatnya? Bisnis dijalankan dengan seadanya, asal tidak mati, ya cukuplah. Terkadang "tidak serakah" dijadikan alasan untuk tidak terlalu giat dan fokus melakoni bisnis. Serakah tentu saja buruk, pebisnis yang serakah keburukannya menjadi-jadi yang bisa merusak diri sendiri, merusak orang lain, lingkungan dan kehidupan. Segala cara dibenarkan, bahkan cara haram pun tak masalah. Yang penting segala keinginan didapat.
Target bisnis yang baik akan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri, para karyawan, mitra-mitra bisnis, masyarakat, dan lingkungan hidup. Bahkan kebaikan ini bisa dipersembahkan untuk keharuman bangsa dan negara, serta generasi yang akan datang. Bisnis hendaknya memiliki beberapa target sebagai berikut.
1. Target Finansial
Bisnis harus memiliki target finansial karena bisnis merupakan "tambang emas" yang menambah pendapatan finansial kita. Untuk itu, jumlah keuntungan waktu per waktu (per hari, minggu, bulan, dan seterusnya) harus ditargetkan.
2. Target Karyawan / Mitra
Kemajuan bisnis secara teknis dilakukan oleh karyawan. Bila kita bisa menambah karyawan, itu salah satu penanda bisnis kita maju. Membuat target jumlah karyawan, berarti itu juga menetapkan target kemajuan bagi bisnis kita. Karyawan marketing adalah ujung tombak peningkatan pendapatan. Bila bisnis kita mampu menambah jumlah karyawan marketing, berarti potensi kemajuan bisnis lebih besar. Hal yang sama juga di bagian produksi langsung, bila jumlah karyawan bertambah, berarti bisnis kita menunjukkan kemajuan yang berarti.
Bila bisnis kita berbentuk kemitraan/waralaba, jumlah mitra bisa menjadi ukuran. Semakin banyak mitra, semakin berkembanglah bisnis kita. Meski begitu, jangan terlalu cepat gelap mata. Kita perlu membuat aturan dasar mengenai penambahan mitra. Bila tidak, bisnis kita bisa cepat berkembang, tapi juga akan cepat mati.
3. Target Sosial
Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial kita sebagai pebisnis. Misalnya bisnis kita bisa memberi beasiswa pada anak-anak miskin, memberi santunan pada masyarakat miskin, membangun klink kesehatan, atau memberi pendidikan pada masyarakat untuk belajar berbisnis. Wah, ini luar biasa bukan? Karena itu, target sosial semacam ini harus kita tetapkan.
4. Target Lingkungan
Banyak bisnis berdampak buruk bagi lingkungan, terutama membuat lingkungan menjadi tercemar dan rusak. Hal semcam ini tak boleh terjadi dengan bisnis kita. Bisnis yang kita jalankan harus memiliki kepedulian pada lingkungan hidup. Misalnya, memerhatikan pengelolaan sampah/limbah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Atau, akan lebih baik bila mimikirkan solusi jangka panjang, misalnya membangun Unit Pengolahan Limbah. Proses-proses bisnis harus tetap berorientasi pada kebersihan dan keasrian lingkungan.
Mengapa harus repot-repot menjaga lingkungan? Sebenarnya, hal ini kita lakukan justru baik bagi kepentingan kita sendiri. Lingkungan yang bersih pasti mendukung bisnis. Pengolahan sampah yang baik pasti tak akan mendatangkan masalah yang malah menyebabkan masalah serius. Bisnis kita aman karena masyarakat sekitar tak akan protes dan aparat negara akan berlaku baik-baik saja dengan bisnis kita. Itu 'kan ada biaya lingkungan? Itu pasti! Namun, biaya itu relatif kecil bila dibandingkan dengan kelangsungan dan perkembangan bisniskita.
5. Target Spiritual
Bisnis punya target spiritual? Apa pula maksudnya? ya, serius. Bisnis sebaiknya punya target secara spiritual. Seperti apa? Pertama, bisnis harus dijalankan dengan prinsip halal. Semua proses adalah halal. Tak ada yang haram atau bahkan abu-abu. Semuanya transapran dan halal, sesuai aturan dan norma-norma yang ada.
Kedua, bisnis harus mendorong semua karyawan makin mendekatkan diri pada Tuhan. Kita yakin, bila karyawan makin dekat dengan Tuhan, kinerjanya akan semakin baik. Tak ada korupsi, tak ada manipulasi, dan tak ada kata "malas-malasan". Semua pihak akan bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing. Maka, pembinaan spiritual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, bukan sekedar basa basi. Bisnis yang baik benar-benar memfasilitasi pelaksanaan ibadah semua karyawan. Bila ada unit pembina spiritual bagi karyawan, itu jelas sangat baik.
Ketiga, ada penghargaan bagi karyawan berbentuk ibadah, seperti wisasta spiritual, umroh, atau naik haji. Penghargaan semacam ini akan berdampak luar biasa bagi kinerja karyawan kelak pada masa mendatang.
Wah, banyak sekali target-target ini ya? Benar, memang banyak. Target-target ini speerti anak-anak tangga yang harus meninggi. Dan, pencapaian kita harus bertingkat, setahap demi setahap. Jangan memaksakan diri untuk "meloncat-loncat", salah-salah kita akan tergelincir dan jatuh. Jadi, prioritaskan target yang utama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
by 1/2 Karyawan 1/2 Bos
Target bisnis yang baik akan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri, para karyawan, mitra-mitra bisnis, masyarakat, dan lingkungan hidup. Bahkan kebaikan ini bisa dipersembahkan untuk keharuman bangsa dan negara, serta generasi yang akan datang. Bisnis hendaknya memiliki beberapa target sebagai berikut.
1. Target Finansial
Bisnis harus memiliki target finansial karena bisnis merupakan "tambang emas" yang menambah pendapatan finansial kita. Untuk itu, jumlah keuntungan waktu per waktu (per hari, minggu, bulan, dan seterusnya) harus ditargetkan.
2. Target Karyawan / Mitra
Kemajuan bisnis secara teknis dilakukan oleh karyawan. Bila kita bisa menambah karyawan, itu salah satu penanda bisnis kita maju. Membuat target jumlah karyawan, berarti itu juga menetapkan target kemajuan bagi bisnis kita. Karyawan marketing adalah ujung tombak peningkatan pendapatan. Bila bisnis kita mampu menambah jumlah karyawan marketing, berarti potensi kemajuan bisnis lebih besar. Hal yang sama juga di bagian produksi langsung, bila jumlah karyawan bertambah, berarti bisnis kita menunjukkan kemajuan yang berarti.
Bila bisnis kita berbentuk kemitraan/waralaba, jumlah mitra bisa menjadi ukuran. Semakin banyak mitra, semakin berkembanglah bisnis kita. Meski begitu, jangan terlalu cepat gelap mata. Kita perlu membuat aturan dasar mengenai penambahan mitra. Bila tidak, bisnis kita bisa cepat berkembang, tapi juga akan cepat mati.
3. Target Sosial
Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial kita sebagai pebisnis. Misalnya bisnis kita bisa memberi beasiswa pada anak-anak miskin, memberi santunan pada masyarakat miskin, membangun klink kesehatan, atau memberi pendidikan pada masyarakat untuk belajar berbisnis. Wah, ini luar biasa bukan? Karena itu, target sosial semacam ini harus kita tetapkan.
4. Target Lingkungan
Banyak bisnis berdampak buruk bagi lingkungan, terutama membuat lingkungan menjadi tercemar dan rusak. Hal semcam ini tak boleh terjadi dengan bisnis kita. Bisnis yang kita jalankan harus memiliki kepedulian pada lingkungan hidup. Misalnya, memerhatikan pengelolaan sampah/limbah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Atau, akan lebih baik bila mimikirkan solusi jangka panjang, misalnya membangun Unit Pengolahan Limbah. Proses-proses bisnis harus tetap berorientasi pada kebersihan dan keasrian lingkungan.
Mengapa harus repot-repot menjaga lingkungan? Sebenarnya, hal ini kita lakukan justru baik bagi kepentingan kita sendiri. Lingkungan yang bersih pasti mendukung bisnis. Pengolahan sampah yang baik pasti tak akan mendatangkan masalah yang malah menyebabkan masalah serius. Bisnis kita aman karena masyarakat sekitar tak akan protes dan aparat negara akan berlaku baik-baik saja dengan bisnis kita. Itu 'kan ada biaya lingkungan? Itu pasti! Namun, biaya itu relatif kecil bila dibandingkan dengan kelangsungan dan perkembangan bisniskita.
5. Target Spiritual
Bisnis punya target spiritual? Apa pula maksudnya? ya, serius. Bisnis sebaiknya punya target secara spiritual. Seperti apa? Pertama, bisnis harus dijalankan dengan prinsip halal. Semua proses adalah halal. Tak ada yang haram atau bahkan abu-abu. Semuanya transapran dan halal, sesuai aturan dan norma-norma yang ada.
Kedua, bisnis harus mendorong semua karyawan makin mendekatkan diri pada Tuhan. Kita yakin, bila karyawan makin dekat dengan Tuhan, kinerjanya akan semakin baik. Tak ada korupsi, tak ada manipulasi, dan tak ada kata "malas-malasan". Semua pihak akan bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing. Maka, pembinaan spiritual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, bukan sekedar basa basi. Bisnis yang baik benar-benar memfasilitasi pelaksanaan ibadah semua karyawan. Bila ada unit pembina spiritual bagi karyawan, itu jelas sangat baik.
Ketiga, ada penghargaan bagi karyawan berbentuk ibadah, seperti wisasta spiritual, umroh, atau naik haji. Penghargaan semacam ini akan berdampak luar biasa bagi kinerja karyawan kelak pada masa mendatang.
Wah, banyak sekali target-target ini ya? Benar, memang banyak. Target-target ini speerti anak-anak tangga yang harus meninggi. Dan, pencapaian kita harus bertingkat, setahap demi setahap. Jangan memaksakan diri untuk "meloncat-loncat", salah-salah kita akan tergelincir dan jatuh. Jadi, prioritaskan target yang utama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
by 1/2 Karyawan 1/2 Bos