Bukan Berapa Banyak yang Anda Dapat Tetapi Berapa Banyak yang Mampu Anda Investasikan
Kenapa CEO atau Kepala Kantor setelah pensiun justru menjadi juru foto keliling? Itu pasti tidak banyak berinvestasi. Ada yang menyangka bahwa investasi berkaitan dengan berapa banyak yang kita hasilkan. Investasi berkaitan bukan berapa banyak yang kkita dapatkan tetapi berapa banyak yang mampu kita sisihkan. Jika seorang menghasilkan banyak uang tetapi pengeluarannya lebih besar daripada yang dihasilkannya maka ia bukanlah seorang akumulator kekayaan tetapi 'orang miskin' yang bisa membeli barang-barang mahal. Jika dilihat rekening tabungan atau portofolio investasinya pastilah tidaklah banyak dan memuaskan. Bukannya memupuk kekayaan, orang tersebut justru berhutang banyak.
Jadi? Kuncinya adalah disiplin di dalam pengeluaran. Investasi pada dasarnya bukanlah menyisakan tetapi menyisihkan. Sama seperti seorang kristiani yang hendak memberikan persembahan persepuluhan ke gereja, hampir tidak mungkin ia menyisakan karena akan selalu habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan memelihara belalang pelahap. Mereka baru berhasil memberikan persepuluhan ketika mereka mengubah filosofinya, menyisihkan penghasilan mereka minimal 10 persen, baru menggunakan sisanya untuk keperluan sehari-hari.
Investasi juga bukanlah masalah ketika 'kalau ingat' tetapi harus merupakan sebuah prioritas. Jika Anda berhasil dalam mempersembahkan persepuluhan, maka masalah investasi bukanlah masalah yang berat, karena Anda sudah terbiasa menjalankan sesuatu dengan disiplin.
Berapa yang hendak Anda sisihkan untuk berinvestasi? 10 persen, 20 persen, atau 30 persen dari penghasilan Anda? Semakin banyak yang Anda sisihkan untuk berinvestasi, pemupukan uang yang bekerja untuk Anda akan semakin besar dan cepat berkembangnya. Berinvestasi sama seperti kehidupan nyata: berapa banyak waktu yang kita alokasikan untuk hal-hal yang memberikan imbalan yang besar di dalam hidup kita itu akan menentukan masa depan seperti apa yang ada di hadapan kita. Kebanyakan orang, bahkan saudara bersaudara melakukan sebagian besar waktu mereka untuk hal-hal yang kontraproduktif: bertengkar, dan bukannya kegiatan produktif. Itulah sebabnya mereka selalu dari waktu ke waktu menemukan masalah yang sama: lebih banyak pertengkaran dan tidak bisa keluar dari masalah keuangna mereka. Mereka berfokus pada pertengkaran dan mereka memetik buah dari benih yang mereka sirami. Jika mereka berfokkus pada perkembangan investasi yang mereka tanam, pastilah mereka akan memetik buah manis kemandirian finansial.
Berapa besar yang mampu Anda investasikan, itu yang akan menentukan seberapa cepat Anda memetik buah investasi Anda.
by Heru Susanto
Kenapa CEO atau Kepala Kantor setelah pensiun justru menjadi juru foto keliling? Itu pasti tidak banyak berinvestasi. Ada yang menyangka bahwa investasi berkaitan dengan berapa banyak yang kita hasilkan. Investasi berkaitan bukan berapa banyak yang kkita dapatkan tetapi berapa banyak yang mampu kita sisihkan. Jika seorang menghasilkan banyak uang tetapi pengeluarannya lebih besar daripada yang dihasilkannya maka ia bukanlah seorang akumulator kekayaan tetapi 'orang miskin' yang bisa membeli barang-barang mahal. Jika dilihat rekening tabungan atau portofolio investasinya pastilah tidaklah banyak dan memuaskan. Bukannya memupuk kekayaan, orang tersebut justru berhutang banyak.
Jadi? Kuncinya adalah disiplin di dalam pengeluaran. Investasi pada dasarnya bukanlah menyisakan tetapi menyisihkan. Sama seperti seorang kristiani yang hendak memberikan persembahan persepuluhan ke gereja, hampir tidak mungkin ia menyisakan karena akan selalu habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan memelihara belalang pelahap. Mereka baru berhasil memberikan persepuluhan ketika mereka mengubah filosofinya, menyisihkan penghasilan mereka minimal 10 persen, baru menggunakan sisanya untuk keperluan sehari-hari.
Investasi juga bukanlah masalah ketika 'kalau ingat' tetapi harus merupakan sebuah prioritas. Jika Anda berhasil dalam mempersembahkan persepuluhan, maka masalah investasi bukanlah masalah yang berat, karena Anda sudah terbiasa menjalankan sesuatu dengan disiplin.
Berapa yang hendak Anda sisihkan untuk berinvestasi? 10 persen, 20 persen, atau 30 persen dari penghasilan Anda? Semakin banyak yang Anda sisihkan untuk berinvestasi, pemupukan uang yang bekerja untuk Anda akan semakin besar dan cepat berkembangnya. Berinvestasi sama seperti kehidupan nyata: berapa banyak waktu yang kita alokasikan untuk hal-hal yang memberikan imbalan yang besar di dalam hidup kita itu akan menentukan masa depan seperti apa yang ada di hadapan kita. Kebanyakan orang, bahkan saudara bersaudara melakukan sebagian besar waktu mereka untuk hal-hal yang kontraproduktif: bertengkar, dan bukannya kegiatan produktif. Itulah sebabnya mereka selalu dari waktu ke waktu menemukan masalah yang sama: lebih banyak pertengkaran dan tidak bisa keluar dari masalah keuangna mereka. Mereka berfokus pada pertengkaran dan mereka memetik buah dari benih yang mereka sirami. Jika mereka berfokkus pada perkembangan investasi yang mereka tanam, pastilah mereka akan memetik buah manis kemandirian finansial.
Berapa besar yang mampu Anda investasikan, itu yang akan menentukan seberapa cepat Anda memetik buah investasi Anda.
by Heru Susanto