Warren Buffett dikenal sebagai investor terhebat dunia dan ia menjadi orang terkaya dunia dengan mengubah $100.000 menjadi $60 miliar hanya dengan berinvestasi di pasar saham. Apa yang membuatnya mencengangkan adalah betapa mudahnya Warren Buffett menghasilkan itu kedengarannya. Saat ditanya berapa lama waktu yang diperlukannya untuk mengevaluasi sebuah perusahaan dan mengambil keputusan untuk membeli sahamnya, ia sering berkata, "5-10 menit." Pada kenyataannya, Buffett faktanya diketahui biasa memeriksa laporan tahunan perusahaan itu selama beberapa menit, hanya bertemu satu kali dengan manajer perusahaan itu, dan jika ia merasa mereka orang-orang yang baik dan dapat dipercaya, ia akan berinvestasi di perusahaan itu.
Hal itu sering membuat manajer keuangan profesional lain di Wall Street tercengang, karena mereka menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari laporan tahunan perusahaan itu, melakukan penelitian mendalam atas produk dan proses bisnis perusahaan, serta melakukan banyak pertemuan dengan para manajernya sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Namun kinerja mereka tetap jauh di bawah Buffett. Jelas, ia pastinya seorang genius, seseorang yang memiliki bakat, dan kemampuan unik untuk memilih perusahaan yang baik bukan?
Dari permukaan, tampaknya demikian. Tapi persepsi sering kali bukan kenyataan. Ada apa di balik layar? Contohnya, ia baru-baru ini membeli sebuah perusahaan energi Conocophilips setelah melihat sekilas laporan keuangannya. Ia langsung dapat mengambil keputusan yang cepat karena telah menghabiskan waktu 70 tahun untuk mempelajari industri energi. Faktanya, Buffett telah membaca dan mengingat laporan-laporan keuangan dari semua 30 perusahaan energi dalam kepalanya. Ia telah menghabiskan ribuan jam memikirkan tentang bisnis ini (dan banyak bisnis lainnya) dan memperbarui pengetahuannya tentang perkembangan industri, setiap hari.
Pengamatan bisnis Buffett hampir bersifat obsesif itu bermula sejak ia baru berusia sembilan tahun. Ayahnya, Howard, adalah seorang pialang saham, dan Warren muda sering mengunjunginya dan membuat grafik kinerja saham-saham di papan tulis besar di kantor ayahnya. Setelah memutuskan kalau ia ingin menjadi jutawan di usia 30 tahun, Warrenn menyibukkan diri membaca laporan keuangan perusahaan sementara anak-anak lain seusianya membaca buku komik. Ia menghabiskan 4-5 jam sehari untuk membaca. Di usia 11 tahun, ia memulai serbuannya ke pasar saham dengan membeli 3 lembar saham Cities Service.
Saat ia tumbuh lebih dewasa, ia membentuk kebiasaan menghabiskan lima sampai enam jam sehari untuk membaca laporan tahunan perusahaan-perusahaan dan berita-berita perdagangan. Ia membaca mereka sepenuhnya. Saat seorang pewawancara mengatakan bahwa ada 27.000 perusahaan pubik yang terdaftar di bursa dan bertanya bagaimana ia memulainya, ia menjawab, "Saya mulai dengan yang berawalan huruf A." Ia tidak bercanda. Ia sungguh-sungguh mempelajari 27.000 perusahaan itu berurutan secara alfabet, sambil mencatat saham-saham terbaik untuk berinvestasi. Apakah ia menghabiskan waktu lebih dari 10.000 jam untuk menyempurnakan kemahirannya? Pasti!
by Adam Khoo
Hal itu sering membuat manajer keuangan profesional lain di Wall Street tercengang, karena mereka menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari laporan tahunan perusahaan itu, melakukan penelitian mendalam atas produk dan proses bisnis perusahaan, serta melakukan banyak pertemuan dengan para manajernya sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Namun kinerja mereka tetap jauh di bawah Buffett. Jelas, ia pastinya seorang genius, seseorang yang memiliki bakat, dan kemampuan unik untuk memilih perusahaan yang baik bukan?
Dari permukaan, tampaknya demikian. Tapi persepsi sering kali bukan kenyataan. Ada apa di balik layar? Contohnya, ia baru-baru ini membeli sebuah perusahaan energi Conocophilips setelah melihat sekilas laporan keuangannya. Ia langsung dapat mengambil keputusan yang cepat karena telah menghabiskan waktu 70 tahun untuk mempelajari industri energi. Faktanya, Buffett telah membaca dan mengingat laporan-laporan keuangan dari semua 30 perusahaan energi dalam kepalanya. Ia telah menghabiskan ribuan jam memikirkan tentang bisnis ini (dan banyak bisnis lainnya) dan memperbarui pengetahuannya tentang perkembangan industri, setiap hari.
Pengamatan bisnis Buffett hampir bersifat obsesif itu bermula sejak ia baru berusia sembilan tahun. Ayahnya, Howard, adalah seorang pialang saham, dan Warren muda sering mengunjunginya dan membuat grafik kinerja saham-saham di papan tulis besar di kantor ayahnya. Setelah memutuskan kalau ia ingin menjadi jutawan di usia 30 tahun, Warrenn menyibukkan diri membaca laporan keuangan perusahaan sementara anak-anak lain seusianya membaca buku komik. Ia menghabiskan 4-5 jam sehari untuk membaca. Di usia 11 tahun, ia memulai serbuannya ke pasar saham dengan membeli 3 lembar saham Cities Service.
Saat ia tumbuh lebih dewasa, ia membentuk kebiasaan menghabiskan lima sampai enam jam sehari untuk membaca laporan tahunan perusahaan-perusahaan dan berita-berita perdagangan. Ia membaca mereka sepenuhnya. Saat seorang pewawancara mengatakan bahwa ada 27.000 perusahaan pubik yang terdaftar di bursa dan bertanya bagaimana ia memulainya, ia menjawab, "Saya mulai dengan yang berawalan huruf A." Ia tidak bercanda. Ia sungguh-sungguh mempelajari 27.000 perusahaan itu berurutan secara alfabet, sambil mencatat saham-saham terbaik untuk berinvestasi. Apakah ia menghabiskan waktu lebih dari 10.000 jam untuk menyempurnakan kemahirannya? Pasti!
by Adam Khoo