Dalam keadaan apa pun, kita harus selalu berpihak pada kejujuran. Mutiara akhlak yang disebut dengan kejujuran itu akan menempatkan kita dalam tingkat kemuliaan. Tidak pernah menipu, berbohong, atau melawan hukum. Berani menyatakan sikap secara transparan, terbebas dari segala kepalsuan dan penipuan, hati terbuka dan selalu bertindak lurus. Sikap jujur perlu dilatih dengan tidak melakukan tipu muslihat yang menyakitkan hati, berpikir bersih dan jernih serta berbicara tentang apa yang benar saja.
Falsafah orang bijak ini bisa dipakai untuk mengungkapkan kejujuran,"sebelum jujur pada orang lain, jujurlah pada diri sendiri." satu ketika anda datang telat ke kantor, dengan langkah bimbang diiringi wajah takut memaksa kaki melangkah ke kantor. Sebenarnya, tidak ada yang perlu di takuti bila kesalahan berhubungan dengan kelangsungan hidup, misalnya anak sakit mendadak, di mana harus diobati jam itu juga. Kalau ditunggu sampai sore bisa berakibat vatal. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada salahnya berkata jujur. Biasanya kejujuran dan musibah membawa kebaikan.
Jujur pada diri berarti dia memulai dengan sikap disiplin, taat, dan berani untuk mengakui kemampuan sendiri. Mampu mengendalikan diri dan tidak ingin memaksakan kehendak, apabila keinginan tidak sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Tidak terlintas untuk melakukan kepalsuan atau kebohongan hanya kerana alasan "gengsi".
Kejujuran akan membawa kita menjadi orang yang waspada dan bijak dalam menyikapi kehidupan ini, jangankan orang baik orang jahatpun senang terhadap orang yang jujur, contohnya kepala penjahat merekrut anak buahnya yang bisa loyal dan setia kepadanya, artinya anak buah tersebut harus jujur terhadap atasannya. Jujur tidak hanya terkait pada persoalan finansial, tapi jujur dalam arti yang seluas-luasnya. Ia tidak pernah melakukan kebohongan, ia merasa malu untuk berbohong. Karena kejujuran itu tidak didasari oleh keinginan untuk pamer artinya jujur bohong-bohongan, begitu orang lain tidak ada yang tahu ia leluasa berbohong. Jika realitanya A, mengapa musti mengatakan B? A adalah A, dan A tidak sama dengan B. Hadapi semua persoalan dengan jujur dan berhenti berpura-pura. "Pokoknya jadi orang harus jujur!"
"Jangan mengatakan YA jika anda bermaksud bilang TIDAK. Belajarlah untuk mengatakan tidak...dan juga menerima tidak" -Promod Batra, MBA-
by Sobry Sutikno