a

Friday, April 26, 2013

Jangan Menyerah

Pada suatu hari, seorang anak muda memutuskan untuk menyerah ia berhenti dari pekerjaannya, memutuskan hubungan dengan orang yang dikasihinya, dan mulai memalingkan mukanya dari Tuhan. Ia bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Sambil berjalan ke dalam hutan yang rimbun untuk merenungi nasibnya, ia mengeluh kepada sang Pencipta. Ia berkata, "Tuhan dapatkah Engkau memberi aku satu alasan kuat sebelum aku mengakhiri hidupku?" Suara Tuhan menjawab, "Apakah engkau melihat sekeliling tanaman dan pohon-pohon bambu itu?" "Ya," jawab anak muda itu. Sang Pencipta berkata, "Ketika Saya menanam benih tanaman dan bambu, Saya sangat memperhatikan mereka. Saya memerintahkan sang surya untuk menyinari dari awan untuk memberikan hujan yang cukup. Tanaman hijau lainnya tumbuh dengan pesat memadati hutan namun tidak ada yang tumbuh dari benih bambu yang ditanam namun. Saya tidak menyerah. Pada tahun kedua tanaman hijau tetap tumbuh dengan suburnya, namun sekali lagi benih bambu tidak bertumbuh. Namun sekali lagi saya tidak menyerah. Pada tahun ketiga dan keempat hal yang sama terjadi, namun saya tetap tidak berhenti. Namun suatu keajaiban muncul pada tahun kelima, benih bambu mulai muncul dari permukaan tanah, jika dibandingkan dengan tumbuhan hijau lainnya, pertumbuhan ini sangat kecil dan tidak berarti. Tapi tunggu... enam minggu kemudian, pohon bambu telah berdiri tinggi menjulang lebih dari 30 meter, Ternyata lima tahun sang benih bambu tumbuh ke bawah dengan memperkuat akarnya, untuk mempersiapkan suatu pertumbuhan yang besar diperlukan akar yang kuat. Demikian juga dengan kemalangan dan kegagalan yang kamu alami selama ini, hal tersebut bermaksud mempersiapkan dirimu untuk bertumbuh. Sebagai sang Pencipta, Saya tidak akan berhenti berkarya terhadap pohon bambu, apalagi terhadap kamu. Jangan membandingkan dirimu dengan orang masing-masing orang di dunia ini berbeda tujuannya, waktunya akan tiba ketika kamu akan bertumbuh".

Kisah lain adalah tentang dua gadis kecil yang menjadi sahabat karib dan tinggal di kaki gunung di sebuah desa yang terpencil. Kedua gadis ini mempunyai kebiasaan menanam bunga-bunga tulip di bawah kaki gunung. Kebiasaan ini telah dilakukan mereka selama bertahun-tahun, hingga salah seorang dari mereka pindah ke kota yang jauh. Hubungan mereka tiba-tiba terputus dan terbang dibawa angin. Tiga puluh tahun kemudian, sang gadis kota teringat akan desa masa kecilnya dan pulang menengok desanya. Ia kemudian melihat bahwa ada tempat yang menarik di desa itu, yaitu hamparan bunga-bunga tulip yang tak terhingga banyaknya. Dan betapa kagetnya ia ketika mengetahui bahwa pemilik kebun itu adalah teman lamanya. Kebun itu dipenuhi oleh lebih dari 30.000 bunga tulip yang berwarna-warni. Ternyata selama 30 tahun, temannya berkomitmen untuk menanam satu tangkai setiap harinya dan inilah basil dari jerih payahnya. Wanita kota itu merenung dan berkata dalam dirinya, "Apa yang akan saya capai jika saya tekun mengerjakan tujuan hidup saya secara konsisten selama 30 tahun?" Mengetahui apa yang ada di pikiran temannya, wanita desa itu tersenyum dan berkata, "Janganlah terlalu lama berpikir, lakukanlah sekarang apa yang menjadi panggilan hatimu dan engkau akan tercengang melihat hasilnya nanti." Tepat, tidak ada gunanya untuk memikirkan apa yang belum Anda kerjakan selain mengambil komitmen untuk mengambil tindakan hari ini juga.


Sukses merupakan cerminan dari siapa din Anda bukan dari apa yang Anda miliki. Orang-orang sukses bekerja keras untuk menemukan talenta terbaiknya, kemudian mengembangkan talenta tersebut, dan menggunakan talenta tersebut bagi keuntungan orang lain dan did sendiri
By: Tom Morris
 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...