a

Thursday, March 28, 2013

Mekanisme Transaksi Saham


Beberapa tulisan terdahulu sudah mengulas berbagai lika-liku pasar saham. Kalau kemudian Anda merasa tertarik untuk mulai berinvestasi, mungkin ada pertanyaan, bagaimana memulainya. Paparan berikut ini akan mengupas mengenai mekanisme transaksi saham secara ringkas, yang dapat menjadi masukan bagi Anda sebelum memulai transaksi.

Pertama, transaksi saham di pasar modal mesti dilakukan melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar sebagai anggota bursa. Saat ini ada ratusan perusahaan sekuritas, dengan kualitas , yang berbeda. Sebagai investor, Anda mesti memilih perusahaan sekuritas yang bonafide dan tepercaya dalam mengelola dana investasi Anda. Bagaimana caranya? Perusahaan tersebut sebaiknya yang sudah cukup besar, memiliki modal yang memadai serta dana kelolaan triliunan rupiah. Juga dilengkapi oleh berbagai pendukung seperti lembaga riset dan orang-orang yang profesional, termasuk analis yang analisisnya objektif serta akurat. Juga yang tak kalah penting adalah kinerjanya dalam 3 atau 5 tahun terakhir terus berkembang.

Setelah Anda menentukan perusahaan sekuritas mama yang Anda percayai, maka Anda harus membuka account di perusahaan tersebut dan menempatkan sejumlah dana yang nantinya akan dipakai untuk bertransaksi saham. Beberapa perusahaan sekuritas mempersyaratkan dana minimal, misalnya Rp10 juta dan ada juga yang lebih besar dari itu. Dana tersebut akan dikelola oleh seseorang yang disebut sebagai A/E (Account Executive), atau sales dari perusahaan sekuritas.

Selanjutnya adalah melakukan transaksi. Dalam konteks ini, beberapa perusahaan sekuritas sudah menyediakan online trading, Anda selaku investor bisa melakukan transaksi sendiri melalui internet, dengan menggunakan password serta user id yang diberikan kepada Anda. Tetapi, jika Anda tidak nyaman dengan cara itu, Anda tetap bisa melakukan transaksi secara konvensional dengan memberi perintah order kepada A/E Anda via telepon, untuk selanjutnya AIE Anda akan menginstruksikan order Anda tadi kepada dealer/pialang di perusahaan sekuritas tersebut.

Kedua, menentukan pilihan saham. Sebagai investor ban, tentu Anda mesti memilih saham mana yang akan Anda beli. Untuk memudahkan, Anda bisa meminta hasil analisis saham dari perusahaan sekuritas. Biasanya perusahaan sekuritas yang bonafide menyediakan berbagai analisis fundamental maupun teknikal dari bermacam saham dan bahkan juga memberikan rekomendasi terhadap saham-saham yang layak beli, jual atau tetap dipegang. Umpamakan Anda yakin terhadap analisis tersebut, maka Anda bisa merailih salah satu saham yang direkomendasikan dan membeli saham tersebut.

Itu Baru dari aspek jenis sahamnya. Bagaimana dengan harga? Sebelum melakukan transaksi, Anda mesti meminta informasi dari A/E Anda, berapa permintaan/penawaran (bid offer) saham dimaksud, serta berapa besar volume bid dan juga volume offer-nya. Kalau volume bid lebih besar, maka Anda boleh pertinabangkan untuk melanjutkan membeli, karena biasanya harga akan terdongkrak ke atas. Ini seperti hukum pasar; demand vs supply. Jika permintaan lebih besar, maka harga barang akan meningkat. Lantas berapa harga yang Anda order? Katakanlah ada sebuah saham bid-nya Rp500, lalu offir-nya adalah Rp510, maka jika Anda ingin mendapatkan saham tersebut, tentu mesti memasang order di harga Rp500. Atau kalau Anda yakin harganya akan meningkat, malah Anda boleh membeli di harga Rp510, sehingga permintaan Anda akan lebih cepat terpenuhi.

Ketiga, biaya transaksi saham. Transaksi saham yang Anda lakukan melalui perusahaan sekuritas tentu ada biayanya. Lazimnya biaya itu saat ini adalah sekitar 0,25 basis poin untuk komisi beli dan 0,35 basis pain untuk komisi jual. Jadi, setiap kali Anda membeli dan menjual saham, Anda akan dikenakan biaya. Lebih dari itu, dari transaksi jual saham, juga akan dikenakan pph, karena transaksi jual tersebut memberikan pendapatan. Oleh karena itu, sebelum bertransaksi, baik beli ataupun jual, hitung dulu berapa biaya yang mesti ditanggung. Jangan sampai keuntungan dari menjual saham malah lebih kecil dari total biaya transaksi.

Apakah hal semacam itu mungkin? Sangat mungkin. Di pasar modal, harga saham bisa bergerak dalam rentang yang kecil. Seperti contoh tadi, kalau Anda membeli saham seharga Rp500, lalu menjualnya kembali di harga Rp510, maka keuntungan Anda adalah Rp10 per lembar saham. Jika Anda membeli sebesar 100 lot (50.000 lembar) maka nilai transaksi Anda adalah 50.000 lembar x Rp500 alias Rp25.000.000. Ketika Anda jual, nilai transaksi Anda adalah 50.000 lembar x Rp510 alias Rp25.500.000. Keuntungan kotor Anda Rp500.000. Tapi ingat, itu mesti dikurangi dengan biaya transaksi jual beli serta pph.

Keempat, laporan transaksi saham. Jika Anda kerap melakukan transaksi, tentu agak sulit untuk mencatat transaksi tersebut. Tapi tidak usah khawatir. Perusahaan sekuritas akan membuatkannya untuk Anda. Setiap transaksi yang Anda lakukan, baik beli maupun jual akan ada laporannya secara tertulis, termasuk basil dari transaksi itu sendiri serta posisi portofolio saham dan dana Anda. Semuanya transparan dan bisa dilacak. Laporan ini juga untuk memonitor apakah order transaksi yang Anda berikan dilaksanakan secara benar atau tidak oleh Anda. Laporan transaksi itu sendiri dibuat secara harian dan rekapitulasinya dapat diperoleh setiap saat.

Hal-hal tersebut adalah mekanisme kalau transaksi saham di pasar modal Anda lakukan berdasarkan keputusan Anda sendiri. Namun saat ini, cukup banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan DF (discretionary fund.) Artinya, Anda menempatkan sejumlah dana di perusahaan tersebut, untuk kemudian perusahaan sekuritas itu tadi menggunakan dana Anda untuk jual bell saham sesuai dengan pilihan mereka. Anda tinggal duduk manis dan menunggu basil kelolaan dana Anda. Sayangnya, tidak ada yang bisa memberikan garansi bahwa pola semacam itu akan memberikan keuntungan. Bisa saja, dana Anda akan habis, karena transaksi saham yang dilakukan hanya menuai kerugian. Singkatnya, basil DF, baik itu untung maupun rugi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda. Kalau Anda salah pilih sekuritas, saja dengan menjadi Sinterklas. Oleh karena itu, jauh lebih baik jika Anda melakukan transaksi sendiri.

Kesimpulannya, bertransaksi saham di pasar modal, dewasa ini bukanlah hal sulit. Bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Kendati berada di daerah pedalaman sekalipun Anda bisa bertransaksi melalui internet atau order via telepon. Sedangkan untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas juga bisa dilakukan di kantor-kantor cabang sekuritas tersebut yang tersebar di seantero nusantara. Selamat bertransaksi.
by: Elvyn G. Masassya


 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...